Saturday, April 30, 2016

Dakwah Islam Masih Berlanjut

Standard

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh...

Teman-teman seperjuangan yang saya kasihi dan sayangi,

Senang, karena dapat berjumpa lagi dalam blog ini yang semoga diberkahi - "Amien". Pada kesempatan kali ini, penulis ingin membagi sedikit cerita terkait perjalanan hidupnya selama beberapa pekan terakhir ini. Sebelum itu, maafkan keterlambatan yang amat dari penulis dalam hal pemberhentian selama beberapa saat dalam memposting di blog ini. Hal ini dikarenakan kesibukan dari penulis sendiri, kemudian kendala dalam jaringan, serta semangat menulis yang mulai terganti dengan semangat membaca.

Islam, bukanlah sekedar agama yang menjadi simbol sahaja. Islam yang sesungguhnya adalah membangkitkan jiwa cinta pada Ilahi, dan kasih sayang bagi seluruh makhluk-Nya. Islam yang sebenarnya tak mengenal kata kehancuran dan kerusakan, Islam mengajarkan merawat dan menyayangi. 

Wahai, teman-teman yang saya kasihi...

Dakwah Islam masih terus berlanjut, jangan berhenti disini. Perlihatkan Islam yang sesungguhnya, yang mengajarkan kedamaian, bukan keresahan yang akhir-akhir ini terlihat di media. Dakwah Islam akan sulit dilakukan jika hanya dengan lisan. Bagaimana seseorang bisa yakin apabila kita tidak membuktikan?

Duhai, muslimin yang jiwanya hampir kosong...

Seringkali, kita tidak menyadari bahwa kita, seseorang yang menyandang gelar Islam di jidad kita, justru tidak memperlihatkan Islam itu seperti apa. Kita hanya mengharapkan orang lain tahu bahwa kita Islam, tanpa memperlihatkan Islam itu apa. Atau justru kita sendiri yang tidak tahu Islam itu apa?
Kita kehilangan jiwa dalam jasad ini. Jiwa yang mengharapkan keridhoan dan ampunan-Nya.

Dakwah ini harus dilanjutkan!

Dakwah ini masih harus berlanjut, tidak boleh berhenti. Jadilah seseorang yang dimanapun berada menjadi penyempurna akhlak komunitas disana, menjadi panutan akhlak seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah. Dakwah tidaklah harus dengan tangan ataupun lisan, melalui praktek yang kita lakukan sudahlah cukup untuk mengetuk hati seseorang. Yang terpenting bukanlah kita memaksa atau menceramahi orang agar mengerti, tapi mengetuk hati seseorang agar mengerti, mengerti dengan hatinya sendiri, dan memahami dengan akalnya sendiri.

Semoga awal niat yang baik ini, bisa dibagikan kepada seluruh umat manusia, terlepas dari permasalahan agama, yang terpenting adalah menanamkan nilai-nilai praktis dalam konteks keislaman itu sendiri. Karena segala bentuk kebaikan adalah Islam itu sendiri.