Tuesday, May 15, 2018

Sepakat! Awal Bulan Ramadhan 1439 H jatuh pada hari Kamis 17 Juni 2018

Standard



Perhitungan Awal Bulan Ramadhan 1439 H

Oleh : Winanda Fikri Panemiko

Dalam penentuan awal bulan Qamariyah ada beberapa metode yang digunakan oleh setiap organisasi kemasyarakatan dan fuqaha (ahli terkait). Adapun beberapa metode yang umum digunakan adalah sebagai berikut :

1. Rukyat
Yaitu metode penetapan awal bulan baru Qamariyah dengan cara melihat secara langsung hilal (bulan baru) pada saat matahari terbenam pada tanggal 29 bulan Qamariyah. Jika hilal terlihat maka besok adalah tanggal 1 bulan baru, sedangkan jika hilal tidak terlihat, maka dilakukan istikmal (penyempurnaan angka bilangan qamariyah menjadi 30 hari), dengan kata lain tanggal 1 bulan baru jatuh dua hari setelah rukyat.

Contoh :

Untuk menetapkan tanggal 1 Ramadhan 1439 H, maka rukyat (upaya melihat hilal) dilakukan pada tanggal 29 Sya’ban 1439 H (Selasa, 15 Mei 2018). Apabila hilal terlihat pada hari itu, maka malam itu dan keesokan harinya (Rabu) adalah tanggal 1 Ramadhan 1439 H. Namun apabila hilal tidak terlihat, maka tanggal 1 Ramadhan 1439 H jatuh pada hari Kamis, 17 Mei 2018.

2. Hisab
Yaitu metode penetapan awal bulan baru Qamariyah dengan cara perhitungan tanpa harus melihat hilal secara langsung, akan tetapi perhitungan yang dilakukan harus memenuhi beberapa kriteria. Kriteria ini berbeda-beda dalam setiap metode hisab yang digunakan.
 
a. Kriteria Ijtima’ Qabla al-Ghurub
Yaitu metode hisab yang dilakukan dengan kriteria ijtima’ (waktu peralihan dari bulan mati ke bulan baru) harus terjadi sebelum matahari terbenam pada tanggal 29 bulan Qamariyah. Dengan kata lain hisab ini hanya melihat waktu terjadinya ijtima’ dalam perhitungan hisabnya.

Contoh :

Berdasarkan perhitungan ijtima yang penulis lakukan, dapat diketahui bahwa waktu ijtima’ menjelang bulan Ramadhan 1439 H terjadi pada hari Selasa tanggal 15 Mei 2018 Pukul 18:50:28 WIB. Sedangkan matahari terbenam lebih dahulu, yaitu pukul 17:44:55.61 WIB.
Dengan demikian hasil hisab tersebut tidak memenuhi kriteria Ijtima’ Qabla al-Ghuru. Karena ijtima terjadi setelah matahari terbenam. maka 1 Ramadhan jatuh pada tanggal 17 Mei 2018

b. Kriteria Wujud al-Hilal
Yaitu metode hisab yang menggunakan kriteria, asalkan hilal sudah berada di atas ufuk pada tanggal 29 bulan Qamariyah. Maka malam itu dan keesokan harinya adalah tanggal 1 bulan baru Qamariyah. Namun apabila hilal berada di bawah ufuk, maka malam itu dan keesokan harinya masih tanggal 30 bulan Qamariyah.

Contoh :

Berdasarkan perhitungan ketinggian yang penulis lakukan, dapat diketahui bahwa ketinggian hilal menjelang bulan Ramadhan 1439 H terjadi pada hari Selasa tanggal 15 Mei 2018 adalah - 01* 36’ (1 derajat dibawah ufuk).
Dengan demikian hasil hisab tersebut kriteria Wujudul Hilal tidak terpenuhi. Karena hilal berada di bawah ufuk dengan ketinggian - 01* 36’. maka 1 Ramadhan jatuh pada tanggal 17 Mei 2018

c. Kriteria Imkan ar-Rukyat
Yaitu metode hisab yang mempunyai beberapa kriteria yang bersifat kolektif. Kriteria ini berfungsi untuk meyakinkan bahwa hilal benar-benar dapat terlihat, meskipun keadaan cuaca tidak mendukung.

Adapun kriteria tersebut adalah :
- Pada saat matahari terbenam, ketinggian (altitude) bulan diatas cakrawala minimum 2 derajat,
- Sudut elongasi (jarak lengkung) Bulan–Matahari minimum 3 derajat.
- Pada saat Bulan terbenam, usia bulan minimum 8 jam, dihitung sejak ijtimak.

Apabila kriteria tersebut terpenuhi maka malam itu, dan besok hari adalah tanggal 1 bulan baru Qamariyah, Jika tidak, maka malam itu dan besok hari masih tanggal 30 bulan Qamariyah

Contoh :

Berdasarkan perhitungan ketinggian yang penulis lakukan, dapat diketahui bahwa ketinggian hilal menjelang bulan Ramadhan 1439 H terjadi pada hari Selasa tanggal 15 Mei 2018 adalah - 01*36” (berada di bawah ufuk) tidak memenuhi persyaratan minimum 2 derajat diatas ufuk.
Sudut elongasi (Jarak busur) antara Bulan-Matahari adalah 05*11’ 26.90” memenuhi persyaratan minimum 3 derajat
Usia bulan - 01* 5’ 33”. Dengan kata lain belum terjadi ijtima’ sehingga umur bulan dinilai negative. Maka kriteria ini juga tidak memenuhi persyaratan minimal 8 jam umur bulan

Dengan demikian hasil hisab dengan kriteria Imkanur Rukyat tidak memenuhi persyaratan, maka 1 Ramadhan jatuh pada tanggal 17 Mei 2018