Sunday, November 20, 2016

Essay : Behind Every Succesful Man

Standard

A succesful man without a great woman behind him is like a library without books. Success of  a man caused great woman beside him. Woman characters support a man to be success very significant. Lot of man who have been successful and famous in the world admit that the most factor of their success because have a right and proper wife, so as to pass every stage in fighting their carrier.

An example, Prophet Muhammad (Peace Be Upon Him) and his wife, Khadijah. He never forgot service from Khadijah during hassling in his missionary. After married her, Muhammad got safety warranties more stronger. Khadijah is generation of high family in Jazirah Arab. Else, as financial, prophet very helped by successful business his wife. With the result that, Rasulullah able to concentrate spreading Islam. At that time, after received first divine revelation, Muhammad go home accompanying perspiration on all bodies and frighten trembling, then Khadijah cover him while said, ''Calm my husband. Believe, Allah always keeping you.'' 

From the sources, we were reminded once again how important a supportive, confident wife is for the ongoing success of a powerful man.

While it's certainly not a requirement for career success, a supportive life partner can propel you professionally and make life richer and more meaningful. Here are some of the things that a great woman can do for you.

Firstly, woman which always supporting. A wife who always supporting her husband is a good woman who ready to support her spouse in every condition. 

Secondly, woman which always praying. A virtous wife must praying her husband. Lot of people says woman’s pray is very momentous strength.

And the third, woman who can be good listener. A wise wife is a woman that be present when her spouse in a pressure or emotional condition can be a good listener, just heard until her spouse free of worry.

Latest, woman who can make her spouse happy is key indicator to boosting prosperity of her spouse. When a marriage happy, so anyone more motivated to be better in the future.

Everyone have big chance to achieve glory in his life, in this matter, if you want to get it you must find out your woman. You can start to write down every single quality, feature, a description of how such a woman would look as though. Began to write everthing down. Visualized her beauty, her smile, her star qualities, imagined what it would be like to have such a woman in your life to share your dreams, love and laughter with.

Paragraph Narration : The Bad Experience on First School Day

Standard

I won’t forget my first experienced in high school. It was such an embarassing yet funny day. That day was my first day went to my school. It was Sunday morning. I was ready to have a journey to my new school. 

At that times my islamic high school repaired, that maked all of the new students confused and asked “How could we parked our vehicle if there were parking area?”. So i asked the security “Morning sir, where i can parking my vehicle?” and he replied “Morning, sorry the school still repairing. Please parking your vehicle in back of the school”.

After got the answer, i and the others went to the parking area. I rode my motorcycle to arounded the school. But unfornutely, at the intersection there traffic police and they stopped me and three of the students, just that. The others passed with carefully. “Why?”

“Were you know what were yours problem?” Snapped the police. “Sorry sir, i dont know” replied the student who name Raka. I think... what was our problem? We’re 15 years old due if we didn’t have driver license. We’re brought helmet too. And our motor was completed. Why?. 

“Idiot! How can all of you riding the motorcycle but you don’t use the helmet!” His yelled. That wasn’t in my mind, we just brought the helmet but we didn’t use it. So idiot.

Finally, we advised for long time and we paid to maked peace with the law. Because of that, we late to joined the ceremonial of new student. So embarassing.

Saturday, November 19, 2016

Fiqih Muamalat : Makalah Murabahah

Standard
Silahkan download Makalah lengkapnya di sini!

Islam adalah agama yang universal sebagai pedoman yang mengatur segala aspek kehidupan manusia, pada garis besarnya menyangkut dua bagian pokok, yaitu ibadah dan muamalah. Ibadah adalah menghambakan diri kepada Allah SWT dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Sedangkan muamalah ialah kegiatan-kegiatan yang menyangkut antar manusia yang meliputi aspek ekonomi, politik dan sosial. Untuk kegiatan muamalah yang menyangkut aspek ekonomi seperti jual-beli, simpan-pinjam, hutang-piutang, usaha bersama dan lain sebagainya.

Saat ini banyak lembaga keuangan syariah yang berkembang dengan pesat dan menawarkan produk-produknya yang bermacam-macam pada masyarakat. Namun kebanyakan masyarakat belum mengetahui produk-produk yang ditawarkan oleh bank yang berbasis syariah ini. Untuk itu, dalam makalah ini penulis akan membahas salah satu produk yang ada dalam lembaga keuangan syariah. Produk yang akan diulas dalam makalah ini adalah murabahah.

Murabahah merupakan salah satu bentuk jual-beli barang yang dikembangkan oleh perbankan syariah. Dalam perbankan syariah, murabahah mendominasi pendapatan bank dari produk-produk yang ada di semua bank Islam. Murabahah juga memberi banyak manfaat kepada Bank Islam/Bank Syariah, salah satunya adalah keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan harga jual kepada nasabah.

Silahkan download Makalah lengkapnya di sini!

Password : panemiko

Monday, November 14, 2016

Tasawuf : Berkomunikasi Dengan Mursyid

Standard

Dalam ber-tasawuf, ada beberapa tingkatan yang harus dilalui untuk mewujukan perwujudan insan kamil, yaitu manusia yang sempurna. Di dalam pembelajaran Aqidah-Filsafat biasa dijelaskan untuk mencapai tingkatan ini dengan istilah Takhalli, Tahalli, dan Tajalli. Semua tahapan-tahapan ini adalah jalan yang akan dilalui oleh orang-orang yang bertasawuf.

Pada perbincangan kali ini, penulis bermaksud memaparkan apa itu Takhalli dan bagaimana cara melakukan Takhalli?

Takhalli adalah proses yang paling pertama dalam ber-tasawuf, dimana seseorang akan melakukan penghancuran jiwa atau dikenal dengan istilah penyucian jiwa, sering disebut Tazkiyatun Nafs. Orang-orang buddha (Buddhisme) menyebutnya dengan istilah kontemplasi (contemplation).

Pada tahap ini seseorang berusaha untuk menundukkan nafsu yang melekat pada dirinya, sehingga nafsu itu dapat dikendalilan oleh dirinya. Sehingga apabila nafsu itu telah ditaklukkan maka segala sesuatu yang bersumber dari orang tersebut akan menjadi sesuatu yang benar-benar baik.

Dalam sebuah hadits yang diriwatkan oleh Ja'far Ash-Shodiq dalam kitabnya Misbah Syari'ah

مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ

"Barang siapa yang mengenal dirinya, dia akan mengenal Tuhannya"

Banyak cara untuk melakukan penyujian jiwa (takhalli) ini, diantaranya adalah melakukan "Rabithah". Rabithah adalah melakukan penyucian jiwa dengan ber-tawasul kepada seorang Mursyid yang dianggap dan diyakini merupakan seorang yang dekat dengan Allah. Atau biasa disebut Wali Allah. Seorang Mursyid inilah yang akan membimbing kita untuk mengarahkan pada bentuk pelaksanaan yang benar.

Rabithah secara bahasa berarti bertali, berkait atau berhubungan. Sedangkan dalam pengertian istilah, Rabithah adalah menghubungkan ruhaniah murid dengan ruhaniah Mursyid dengan cara menghadirkan rupa/wajah Mursyid ke hati sanubari murid ketika berdzikir atau beramal guna mendapatkan wasilah dalam rangka perjalanan murid menuju Allah atau terkabulnya do’a. Hal ini dilakukan karena pada ruhaniah Mursyid itu terdapat Arwahul Muqaddasah Rasulullah Saw atau Nur Muhammad. Mereka adalah wasilah atau pengantar menuju Allah. 

Karena sesungguhnya hanya orang-orang yang dekat dengan Allah sajalah yang dapat berkomunikasi dengan-Nya. Maka, sebagai selayaknya orang yang awam akan ilmu ghaib akan bernaung kepada Mursyid mereka untuk mendapatkan rahmat dari Allah. Karena sesungguhnya cahaya Allah itu amat kuat, sebagaimana dijelaskan dalam Qur'an Surah an-Nur ayat 35:

... نُّورٌ عَلَىٰ نُورٖۚ يَهۡدِي ٱللَّهُ لِنُورِهِۦ مَن يَشَآءُۚ وَيَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡأَمۡثَٰلَ لِلنَّاسِۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٞ ٣٥

"35. ... Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Penulis memisalkan bahawa para Mursyid ini layaknya resistor dalam suatu aliran listrik yang amat besar. Dan Allah merupakan listrik itu. Mudahnya kita sebut PLN dan listrik di perumahan. Apa yang akan terjadi apabila listrik dari PLN yang berjumlah jutaan Watt langsung menuju listrik di perumahan kita? Korslet, bahkan bisa terjadi ledakan karena besarnya voltase yang diterima. Oleh karena itu, dibutuhkan resistor-resistor untuk menghambat besarya voltase, agar dapat digunakan oleh pemilik rumah tersebut.

Seperti itulah perumpamaan fungsi Mursyid kepada muridnya untuk meminta rahmat Allah.

Karena itulah Allah memerintahkan kepada mnausia untuk mencari wasilah-wasilahnya agar dapat mendekatkan diri kepada-Nya. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Qur'an Surah al-Ma'idah ayat 35:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَٱبۡتَغُوٓاْ إِلَيۡهِ ٱلۡوَسِيلَةَ وَجَٰهِدُواْ فِي سَبِيلِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ ٣٥

"35. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan."

Wednesday, November 9, 2016

Persiapan Menghadapi Kematian

Standard

Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan menemui ajalnya, tidak ada makhluk yang abadi di dunia ini. Karena hakikatnya jiwa ini hanyalah sebuah titipan untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya untuk kehidupan di akhirat yang abadi kelak. Jika demikian, seharusnya semakin panjang umur seseorang, maka semakin banyak pula pahala yang bisa didapat. Namun, pada kenyataannya sebaliknya.

Al-Ghazali pernah menanyakan sebuah pertanyaan kepada murid-muridnya,

"Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?"

Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman, dan kerabatnya. Al-Ghazali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah “KEMATIAN”. Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.

كُلُّ نَفۡسٖ ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوۡنَ أُجُورَكُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۖ فَمَن زُحۡزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدۡخِلَ ٱلۡجَنَّةَ فَقَدۡ فَازَۗ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلۡغُرُورِ (١٨٥)
"185. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan."

Banyak orang inginnya panjang umur hingga lupa bersiap-siap hadapi kematian.

Didalam Sunan Ibnu Majah, Kitab Zuhud, Bab Tentang kematian dan persiapan menuju kepada-Nya, No. 4259 Versi Maktabatu al-Ma'arif Riyadh. Dijelaskan oleh Rasulullah tentang apa saja yang harus dipersiapkan untuk menghadapi kematian.

حَدَّثَنَا الزُّبَيْرُ بْنُ بَكَّارٍ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ فَرْوَةَ بْنِ قَيْسٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا قَالَ فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ

"Telah mengabarkan kepada kami Az-Zubair bin Bakkar telah mengabarkan kepada kami Anas bin 'Iyadl telah mengabarkan kepada kami Nafi' bin Abdullah dari farwah bin Qais dari 'Atha' bin Abu Rabah dari Ibnu Umar bahwa dia berkata; Saya bersama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba datang seorang laki-laki Anshar kepada beliau, lalu dia mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya; "Ya Rasulullah, bagaimankah orang mukmin yang utama?" beliau menjawab: "Orang yang paling baik akhlaknya." Dia bertanya lagi; "Orang mukmin yang bagaimanakah yang paling bijak?" beliau menjawab: "Orang yang paling banyak mengingat kematian, dan yang paling baik persiapannya setelah kematian, merekalah orang-orang yang bijak."

Takhrij Hadits : Hasan menurut Muhammad Nashiruddin al-Albani

An-Nahl 68-69 : "Berguru Pada Lebah"

Standard

Al-Qur'an adalah sumber ilmu pengetahuan yang luar biasa, dari hal-hal yang bersifat duniawi hingga batini semua terungkap dengan jelas di dalam-Nya. Ada salah satu ayat yang menarik untuk dikaji mengenai ilmu pengetahuan, yaitu Surah An-Nahl ayat 68-69 yang menjelaskan tentang lebah. Mari kita simak penjelasan berikut ini.

Qur'an Surah An-Nahl ayat 68-69:

وَأَوۡحَىٰ رَبُّكَ إِلَى ٱلنَّحۡلِ أَنِ ٱتَّخِذِي مِنَ ٱلۡجِبَالِ بُيُوتٗا وَمِنَ ٱلشَّجَرِ وَمِمَّا يَعۡرِشُونَ ٦٨ ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ فَٱسۡلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلٗاۚ يَخۡرُجُ مِنۢ بُطُونِهَا شَرَابٞ مُّخۡتَلِفٌ أَلۡوَٰنُهُۥ فِيهِ شِفَآءٞ لِّلنَّاسِۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ ٦٩  

"68. Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia". 69. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan."

An-Nahl merupakan salah satu nama surah daalam Al-Qur'an yang mengagumkan. Pada ayat 68, dijelaskan perihal lebah yang Allah berikan wahyu berupa perintah untuk menjalani kehidupannya (وَأَوۡحَىٰ رَبُّكَ إِلَى ٱلنَّحۡلِ). Dan pada akhir ayat 69, ditegaskan oleh Allah, bahwa terdapat tanda-tanda bagi orang yang berpikir mengenai lebah  (إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ). Tanda-tanda inilah yang akan menjadi sumber mata air ilmu pengetahuan yang akan digali dan diambil manfaatnya.

Pada ayat ini dijelaskan mengenai ilmu biologi yang dapat diambil pelajarannya bagi manusia. Hal ini terkait habitat lebah itu sendiri, kemudian makanan yang dimakan oleh lebah, lalu produk yang dihasilkan oleh lebah, kemudian kegunaan produk itu sendiri dijelaskan secara jelas dalam ayat tersebut.

Pada ayat ini, dijelaskan dalam redaksinya bahwa: "Tuhanmu yang membimbing dan selalu berbuat baik, telah mewahyukan, yakni mengilhamkan kepada lebah sehingga menjadi naluri baginya bahwa: “Buatlah sebagaimana keadaan seseorang yang membuat secara  sungguh-sungguh, sarang-sarang pada sebagian gua-gua pegunungan dan di sebagian bukit-bukit dan pada sebagian celah-celah pepohan dan pada sebagian tempat-tempat tinggi yang mereka, yakni manusia buat. Kemudian makanlah, yakni hisaplah dari setiap macam kembang buah-buahan, lalu tempuhlah jalan-jalan yang telah diciptakan oleh Tuhanmu Pemeliharamu dalam keadaan mudah bagimu."

Dengan perintah Allah Swt, yang menjadikan lebah memiliki naluri yang mengagumkan, lebah dapat melakukan aneka kegiatan yang bermanfaat dengan sangat mudah, bahkan bermanfaat untuk manusia. Manfaat itu antara lain adalah yang senantiasa keluar dari dalam perutnya setelah menghisap sari kembang-kembang, sejenis minuman yang sungguh lezat yaitu madu yang bermacam-macam warnanya sesuai dengan waktu dan jenis sari kembang yang dihisapnya. Di dalamnya, yakni pada madu itu terdapat obat penyembuhan bagi manusia walaupun kembang yang dimakannya ada yang bermanfaat dan ada yang berbahaya bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kekuasaan dan kebesaran Allah bagi orang-orang yang berpikir. 

Banyak sekali keistimewaan yang dimiliki lebah, mereka memilih tempat untuk rumah saja begitu selektif. Ia tidak ceroboh dan sembarangan karena menyangkut keselamatan dan kelangsungan hidupnya. Bahan-bahan yang dipilih pun tidak sembarangan. Ia membuat dari bahan yang berasal dari bunga.

Bukan hanya itu saja, lebah juga merupakan makhluk sosial yang hidup bergerombol dalam kawanannya, ini menandakan lebah memiliki sistem sosial yang sangat tinggi, kompak, kokoh, integral, dan terpadu.

Lebah juga adalah salah satu serangga yang menjembatani perkawinan bunga dan tumbuhan, sehingga dapat melahirkan buah, hal ini dikenal dengan istilah penyerbukan bunga. Lebah yang datang hinggap pada bunga menyebabkan zat benang sari tertempel pada tubuhnya yang kemudian dibawa terbang oleh lebah ke bunga lain, kemudian serbuk benang sari tersebut jatuh pada putik bunga yang dihinggapi itu yang nantinya memunculkan buah kita tahu saat ini. 

Betapa luar biasa Allah mengatur alamnya agar tetap lestari dan terjaga dari kepunahan bahkan tanpa perlu bantuan manusia sekalipun. Atau malah, manusia sendiri yang meruskanya.

Lebah juga menghasilkan madu yang luar biasa manfaatnya, bahkan menurut penelitian memang terbukti, bahwa madu merupakan obat yang dapat menyembuhkan penyakit dan menyehatkan badan. Bahkan paakr kedokteran mengatakan, sengaatn lebah dapat menyembuhkan penyakit. 

Saturday, November 5, 2016

Syarhil Qur'an : “Lihat dan Pelajari, Pintu Awal Meraih Prestasi, Mendekati Illahi”

Standard

Menurut Sir Charles Sherrington, Otak manusia begitu memesona, jutaan kumparan berkelip membentuk pola tertentu dari pola-pola yang lebih kecil, penuh arti dan tak kunjung diam dengan pergerakan yang harmonis, bagaikan galaksi bimasakti memasuki suatu kosmik yang berdansa. Ungkapan tersebut menunjukkan betapa luar biasa Allah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya. Agar manusia menjadi wakil terbaik-Nya di dunia dan Ia tak ingin ciptaan-Nya menjadi hina.

Begitu luar biasa besarnya modal yang telah Allah berikan kepada kita. Akankah kita menyia-nyiakannya? Di luar sana, masih ada orang yang membuang waktunya dengan hal-hal yang kurang bermanfaat. Ada atau ada? Bikin kerusuhan? Konsumsi obat-obatan terlarang? Nongkrong- nongkrong di pinggir jalan? Kelabing alias kelayaban bingung ke tempat-tempat yang dilarang Allah? Masih ada? Ada atau banyak? Na’udzubillah,... Sadar ataupun tidak, mungkin terkadang saya dan anda menjadi bagian dari orang-orang yang menyiakan waktu. Mau jadi apa bangsa ini? Apa kata dunia? Astaghfirullah.. mari segera kita benahi diri.

Hadirin... hadirat yang dirahmati Allah...

Belajar adalah suatu kewajiban bagi umat islam. Bukan hanya bagi anak sekolah atau mahasiswa saja, tetapi seluruh lapisan umur. Selama ia masih bernapas, matanya masih bisa berkedip, dan jantungnya masih berdetak. Maka dari itu, kami akan menyampaikan syarahan al quran yang berjudul, “Lihat dan Pelajari, Pintu Awal Meraih Prestasi, Mendekati Illahi”, dengan landasan wahyu yang pertama diturunkan Allah, Qur'an Surah Al ‘Alaq ayat 1 sampai 5:

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ ١  خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ ٢  ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ ٣  ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ ٤ عَلَّمَ ٱلۡإِنسَٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ ٥ 

"1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,. 2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,. 3. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,. 4. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."

Hadirin... hadirat yang berbahagia,

Maksud dari ayat ke empat adalah Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca. Namun apakah hanya bergumul dengan tulisan dan bacaan? Ooo.. Tidak juga. Ada membaca yang punya maksud lain.

Seorang raja Sirsilia memiliki mahkota terbuat dari emas murni. Dan begitu bingung karena tak bisa mengetahui volume mahkotanya yang penuh dengan ukiran. Ia berpikir ini mustahil, maka ia memerintahkan seorang ilmuwan untuk memecahkan masalahanya. Sang ilmuwan pun bingung mencari jawabannya. Sangat sulit mengukur volume mahkota yang sarat dengan ukiran itu. Ketika sang ilmuwan sedang berendam merenungi tugas amat beratnya, air dalam bath tube pun tumpah saat ia bergerak. Ia tertegun memperhatikan air yang tumpah itu. Ia keluar dari bath tube, kembali mengisi bath tube hingga penuh. Ia mencelupkan kakinya, air pun tumpah lagi. Masih belum puas, ia kembali mengisi bath tube samapai penuh lagi, dan ia mencelupkan dirinya. Air yang tumpah pun semakin banyak. Ahha! Eureka!! (saya dapat!). saking girangnya ia  berteriak-teriak keluar kamar mandi dan lupa berpakaian. 

Akhirnya ia berpakaian rapi dan menemui sang raja. Memasukkan mahkota ke dalam bejana berisi air penuh. Ia mengukur air yang tumpah, dan terjawablah berapa volume mahkota emas penuh ukiran itu. Ilmuwan ini bernama Archimedes. Hukum Archimedes sebenarnya merupakan ketentuan Allah yang dilihat, dibaca oleh Archimedes. Inilah contoh proses ilmu pengetahuan dan peradaban manusia yang dimulai dengan kata “Iqra” (bacalah).

Hadirin yang terhormat,

Dalam sebuah Hadits riwayat Tirmidzi dan Anas diungkapkan, “Barangsiapa yang keluar dari rumah untuk mempelajari satu bab dari ilmu pengetahuan, maka ia berjalan fii sabilillah sampai ia kembali ke rumahnya”

Allah tidak hanya meminta kita untuk membaca alam, tetapi juga manusia serta hubungan dengan manusia. Kita juga diperintahkan Allah untuk merenung setelah membaca, serta menyadari bahwa semua itu adalah bagian dari ketetapan Allah. Bukan terpisah sebagai ilmu pengetahuan saja. Jika manusia tidak mampu memberdayakan kemampuan nalar, maka ia akan kehilangan arah. Banyak kalangan ilmuwan yang begitu mempertuhankan ilmu tanpa menyadari realitas ilmu itu sendiri yang merupakan ketetapan atau hukum Allah. 

Allah senantiasa mengajak kita untuk tidak berhenti berpikir mengenai segala kejadian. Berikut saya akan mengajak kita melihat contoh orang yang membaca dan menyelesaikan masalah di sekitarnya. Coba kita menulis angka 10 dengan angka romawi, lalu 100 atau 1000. Tapi bagaimana dengan 759 milyard? Trilyun, atau bilyun? Dan semuanya harus dengan angka romawi! Pada tahun 976M, seseorang memikirkannya dan menyelesaikan masalah tersebut. Dialah Muhammad bin Ahmad. Penemu angka 0. Dan sekarang kita merasakan manfaatnya. Penelitiannya dilanjutkan oleh Muhammad bin Musa al-Khawarizmi. Ia menemukan perhitungan aljabar yang menjadi dasar ilmu pasti. Para pejuang kecerdasan itulah yang telah meretas jalan menuju kemajuan science. Sebuah usaha membaca sifat – sifat Allah. 

Penekanan pentingnya berpikir serta belajar, sangat dimuliakan Allah. Selain merupakan keutamaan yang disebutkan hampir disetiap ayat-Nya, juga sebagai penyelamat dirinya dan sesamanya dari jurang kehancuran dan mendorong manusia pada kemajuan peradaban. Begitu banyak bacaan yang dapat dipelajari di sekitar kita. Selain buku dan berbagai media, bisa juga merupakan kejadian atau pengalaman kita dan orang lain, yang intinya, dijadikan teladan, peringatan, atau kesimpulan.

Hadirin yang berbahagia,

Sekarang kita sedang menghadapi bulan Ramadhan Karim. Jangan sampai kita melewatkan obral pahala besar-besaran, potongan dosa, dan ada door prize lailatul qadar. Semua kebaikan dilipatgandakan. Masih ingat tentang riwayat hadits tadi bukan? Jika pada hari-hari biasa saja orang yang keluar rumah  untuk menuntut ilmu dihitung sebagai perjuangan fii sabilillah sampai ia tiba di rumah, apalagi di bulan ramadhan. So, tidak ada lagi alasan bermalas-malasan di bulan ramadhan dengan alasan berpuasa. Karena puasa itu bukan berarti diam, tapi bergerak. Bagaimana kita bisa merebut kembali kejayaan Islam di masa lalu, kalau kita hanya ingin, tapi tidak ada aksi. Bagaikan busur panah yang hanya membidik, tapi tidak dilepaskan anak panahnya. Bagaimana sasaran itu tercapai? Jangan terlalu berharap ada perubahan kalu tidak ada pergerakan. Sebagaimana firman Allah dalam Qur'an Surah Ar ra’du ayat 11:

لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٞ مِّنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهِۦ يَحۡفَظُونَهُۥ مِنۡ أَمۡرِ ٱللَّهِۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمۡۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوۡمٖ سُوٓءٗا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ ١١ 

"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."

Hadirin rahimakumullah,

Ada aksi, maka ada reaksi. Ada pergerakan, maka ada perubahan. Jangan kita terjebak terus menerus dengan persepsi kita bahwa kita tertinggal. Katakanlah Tidak! Kita adalah luar biasa. Ingin tau siapa kita? Baru-baru ini ditemukan fakta bahwa semua makhluk hidup memiliki alphabet basa DNA yang sama, A(adenin), T(thymin), G(guanin), C(chytosine). Dalam struktur helix ganda sebuah DNA, A-T sedangkan G-C. Diperkirakan dalam tubuh manusia terdapat 100 trilyun sel. Dengan 23 pasang kromosom di tiap intisel yang disusun 3 milyar huruf alphabet tadi. Jika DNA dalam setiap tubuh manusia direntangkan, maka panjangnya akan melebihi 600 kali jarak bumi dengan matahari. Cobalah bayangkan sejenak, betapa luar  biasa Allah menciptakan makhluk bernama manusia ini. Tak lain karena manusia adalah makhluk kepercayaan-Nya tuk menjadi khalifah di bumi.

Jangan pernah meremehkan diri kita. Karena kita memiliki modal kemuliaan. Namun bukan pula menjadi alasan bagi kita untuk sombong. Jangan sia-siakan kepercayaan Allah. Kita diciptakan untuk meraih kemenangan. Setiap hari ada 5 kali panggilan adzan, dan tiap adzan 2 kali kita dipanggil untuk meraih kemenangan. Mari kita sambut panggilan tersebut sepenuh hati.

Hadirin yang bebahagia,

Dari uraian tadi dapat disimpulkan, 
  1. Belajar merupakan kewajiban umat islam sepanjang hayat. Bukan hanya sampai tamat sekolah atau kuliah, tapi selama masih ada helaan napas, mata masih bisa berkedip, dan jantung masih berdetak .
  2. Orang yang berhasil, bukan karena IQ super. Karena keberhasilan tidak memerlukan kecerdasan yang luar biasa, juga bukan karena keberuntungan semata. Tapi tergantung besar tidaknya keyakinan kita meraih kemenangan dan setinggi apakah cita-cita kita. Bercita-citalah setinggi-tingginya. Dusturunal qur’an, Allahu Ghayatuna, (al qur’an penuntun kita, Allah tujuan kita). Jadilah wakil Allah yang terbaik di muka bumi. Lakukanlah yang terbaik yang kita bisa apapun aktifitas kita.
  3. Gunakanlah ramadhan sebagai bulan pelatihan untuk menghadapi 11 bulan ke depan. Selama masih diberi kesempatan oleh Allah, gunkanlah sebaik-baiknya kesmpatan yang ada. Ingat 5 perkara sebelum 5 perkara.

Demikianlah syarahan yang kami sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan.

Jihad dengan Ilmu : Respon Pribadi Peristiwa 4 November 2016

Standard

Persistiwa 4 November lalu, merupakan salah satu peristiwa yang amat penting dicatatkan dalam sejarah. Demonstrasi yang terbesar semenjak peristiwa 98 dahulu, kala seluruh mahasiswa  Indonesia menyampaikan aspirasinya terkait Kesejahteraan Indonesia. Hanya saja bedanya, demontrasi pada tanggal 4 November lalu, lebih mengkhususkan pada kaum muslimin seluruh Indonesia. Oleh karena itu, wajar wajar saja apabila apabila ada pihak yang kurang berkenan.

Kaum muslimin menyerukan jihad fi sabilillah mereka dengan melakukan longmarch dari Masjid Istiqlal menuju Istana Jakarta untuk mengadukan perkataan Gubernur DKI Jakarta (Basuki Tjahaja Purnama) yang dianggap telah melakukan penistaan terhadap al-Qur'an dan Agama Islam, sehingga perlunya proses hukum terkait hal itu.

Jihad menurut syariat Islam adalah berjuang dengan sungguh-sungguh. Jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu menegakkan Din (agama) Allah atau menjaga Din tetap tegak, dengan cara-cara yang sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan Al-Quran. (wikipedia)

Ada banyak bentuk jihad yang dijelaskan dalam al-Qur'an maupun Hadits dari Rasulullah. Diantaranya adalah, sebagai berikut:

  1. Jihad dengan Pedang (Perang) di Jalan Allah
  2. Jihad dengan Harta di Jalan Allah
  3. Jihad melawan Hawa Nafsu diri sendiri.
Pada abad 6-18 M, Islam sempat memuncakkan peradaban tak kurang selama 12 abad lamanya, dengan kerajaan-kerajaannya yang megah, dari Eropa hingga Asia. Dan memang pada masa itu peperangan adalah hal yang tidak bisa dihindari, dan beruntungnya Islam selalu memenangi kebanyakan peperangan itu. Hingga, tiba saatnya perputaran kejayaan.

Di penghujung abad 18 kejayaan Islam mulai mengalami kemunduran, hal ini terjadi ketika Kerajan Turki Usmani (Ottoman) diserbu oleh banyak negara (Perang Dunia I). Seperti, Inggris, Jerman, Serbia, Rusia, Austria, Hongaria dan beberapa negara lain yang ingin mengakhiri kejayaan Turki Usmani.

Perang Dunia I antara Turki dan Rusia, ditambah dengan serangan bombardir dari beberapa negara membuat kepayahan umat Islam kala itu yang dipimpin oleh Sultan Abdul Hamid II, melihat banyaknya alat peperangan yang belum pernah ditemuinya membuat Turki Usmani kehilangan kekuatannya dihadapan senjata-senjata canggih tersebut,  semenjak itulah beliau menyadari bahwa , "Sekarang, sudah bukan zamannya umat Islam berjihad lagi dengan Pedang (Perang) lagi, tetapi sekarang adalah berjihad dengan ilmu pengetahuan."

Oleh karena itu, penulis secara "pribadi" merespon perisitiwa ini dengan cara memperdalam ilmu pengetahuan, belajar ilmu keagamaan secara benar,  agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam segala aspeknya. Sesuai dengan firman Allah dalam Surah At-Taubah ayat 122 :
۞وَمَا كَانَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لِيَنفِرُواْ كَآفَّةٗۚ فَلَوۡلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرۡقَةٖ مِّنۡهُمۡ طَآئِفَةٞ لِّيَتَفَقَّهُواْ فِي ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُواْ قَوۡمَهُمۡ إِذَا رَجَعُوٓاْ إِلَيۡهِمۡ لَعَلَّهُمۡ يَحۡذَرُونَ ١٢٢
"Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya."

Tuesday, November 1, 2016

Jangan Menyakiti Hati Orang Tua Walaupun Hanya Dengan Berkata "Ah!"

Standard

Orang tua adalah harta benda yang amat berharga bagi kita semua, mungkin saat ini kita belum merasakan betapa berharganya mereka, tetapi nanti ketika kehilangan barulah kita merasakan betapa berharganya orang tua itu bagi kita. Tidak ada lagi yang membimbing kita, menasehati kita dengan  kasih sayang dan kesabaran yang tiada duanya. Sungguh, orang tua telah menghadirkan kita ke dunia ini dengan restu illahi, dan sudah sepatutnya kita membalas dengan cara yang baik.

Tiada yang lebih menyenangkan hati orang tua, kecuali melihat anak-anaknya hidup bahagia. Tapi jangan sekali-kali untuk melupakan tugas dan kewajiban kita berbakti kepada orang tua. Di dalam Al-Quran Surah al-Ahqof ayat 15-18. Telah diterangkan bagaimana seharusnya kita bersikap kepada kedua orang tua, dan apa ganjaran bagi orang-orang yang berbakti pada orang tua dan balasan bagi orang-orang yang melawan pada orang tuanya.

وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ إِحۡسَٰنًاۖ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ كُرۡهٗا وَوَضَعَتۡهُ كُرۡهٗاۖ وَحَمۡلُهُۥ وَفِصَٰلُهُۥ ثَلَٰثُونَ شَهۡرًاۚ حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ وَبَلَغَ أَرۡبَعِينَ سَنَةٗ قَالَ رَبِّ أَوۡزِعۡنِيٓ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِيٓ أَنۡعَمۡتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَيَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَٰلِحٗا تَرۡضَىٰهُ وَأَصۡلِحۡ لِي فِي ذُرِّيَّتِيٓۖ إِنِّي تُبۡتُ إِلَيۡكَ وَإِنِّي مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ ١٥ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ نَتَقَبَّلُ عَنۡهُمۡ أَحۡسَنَ مَا عَمِلُواْ وَنَتَجَاوَزُ عَن سَيِّ‍َٔاتِهِمۡ فِيٓ أَصۡحَٰبِ ٱلۡجَنَّةِۖ وَعۡدَ ٱلصِّدۡقِ ٱلَّذِي كَانُواْ يُوعَدُونَ ١٦ وَٱلَّذِي قَالَ لِوَٰلِدَيۡهِ أُفّٖ لَّكُمَآ أَتَعِدَانِنِيٓ أَنۡ أُخۡرَجَ وَقَدۡ خَلَتِ ٱلۡقُرُونُ مِن قَبۡلِي وَهُمَا يَسۡتَغِيثَانِ ٱللَّهَ وَيۡلَكَ ءَامِنۡ إِنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقّٞ فَيَقُولُ مَا هَٰذَآ إِلَّآ أَسَٰطِيرُ ٱلۡأَوَّلِينَ ١٧ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ حَقَّ عَلَيۡهِمُ ٱلۡقَوۡلُ فِيٓ أُمَمٖ قَدۡ خَلَتۡ مِن قَبۡلِهِم مِّنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِۖ إِنَّهُمۡ كَانُواْ خَٰسِرِينَ ١٨

15. Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orangtua ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah. Mengandungnya kemudian menyapihnya hingga tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau, yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri"

16. Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.
'
17. Dan orang yang berkata kepada kedua orangtua ibu bapaknya: "Ah". Apakah kamu berdua memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan (dari kubur), padahal beberapa umat sebelumku telah berlalu? lalu kedua ibu bapaknya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya mengatakan: "Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah benar". Lalu dia berkata: "Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu belaka"

18. Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (azab) atas mereka bersama umat-umat yang telah berlalu sebelum mereka dari jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.

Semoga dengan sedikit pemahaman ini, kita semakin menghargai betapa berharganya kedua orang tua itu. Dan semakin mengoreksi diri terhadap kelakuan kita pada orang tua. Jangan malu untuk meminta maaf, karena bisa saja kesempatan itu hilang begitu saja.