Sunday, December 11, 2016

Beberapa Jalan Untuk Menghasilkan Ilmu

Standard


Imam 'Azham Abu Hanifah Rh. berkata, "Saya dapat mempelajari ilmu dengan mengucapkan syukur dan hamdalah. Ketika saya mempelajari ilmu fiqih pada sebuah masalah dan hikmah, jika saya mengerti akan permasalahan tersebut, saya mengucapkan Alhamdulillah, saya telah memuji Allah Swt. Oleh karena hal itu, ilmu saya terus bertambah."

Imam 'Azham Abu Hanifah Rh sering memperoleh ilmu dengan cara muzakarah dan bertukar pengetahuan dengan para ahli ilmu di toko kain miliknya. Dari sini dapat dipahami bahwa untuk mendapatkan ilmu dan menjadi faqih dapat diperoleh dengan belajar dan bersungguh-sungguh.

Tatkala ditanyakan kepada Imam Abu Yusuf Rh, "Bagaimana Anda dapat menghasilkan ilmu, wahai Imam?" Beliau pun menjawab, "Untuk mempelajari masalah-masalah yang tidak saya pahami, saya tidak malu untuk bertanya. Saya tidak sombong dan saya tidak pelit untuk menjelaskannya kepada orang lain."

Ketika masih menjadi murid, tidak ada orang yang lebih miskin dari Imam Abu Yusuf Rh. Akan tetapi, kemiskinannya tidak mencegahnya untuk mempelajari ilmu.

Ibnu Abbas Ra ditanya, "Bagaimana Anda dapat mempelajari ilmu-ilmu ini?" Beliau menjawab, "Saya bertanya banyak tentang masalah-masalah yang tidak saya pahami, dan saya berpikir agar memahami masalah itu dengan baik."

Ditanyakan juga kepada Halil bin Ahmad, "Bagaimana Anda mempelajari ilmu ini?"

"Ketika saya berjumpa dengan seorang alim, saya belajar dari dia dan menyampaikan kepadanya apa saja yang saya ketahui."

Dongeng Ibunda : Si Pencuri Apel

Standard

Ada sebuah dongeng yang pernah ibunda ceritakan padaku, dan salah satu dari beberapa dongeng yang masih kuingat sampai sekarang. Masih kuingat jelas kata demi kata yang meluncur saat ibunda menceritakannya pertama kali sewaktu kecil dahulu.

Pada abad pertama hijriah, hiduplah seorang pemuda yang mengabdikan dirinya untuk menuntut ilmu syar’i, namun ia sangatlah miskin. Suatu hari, ketika ia merasa sangat lapar dan tidak mendapatkan sesuatu apapun yang bisa dimakan. Ia berusaha mencari makanan di luar rumahnya. Berjalan menelusuri sungai berharap menemukan sesuatu yang dapat dimakan. Tak lama kemudian, ia melihat sebuah apel yang hanyut terbawa arus sungai. Seketika itulah ia mengambil apel tersebut dan memakannya, setelah melakukan gigitan pertama dia teringat,

“Bagaimana aku bisa memakan buah apel itu padahal itu adalah harta seorang muslim, dan aku belum meminta izin kepadanya?" 

Kemudian ditemani dengan rasa bersalah itu, ia mencari tahu siapa sebenarnya pemilik apel ini dengan menelusuri sungai tersebut. Hingga sampailah ia pada suatu rumah yang memiliki kebun apel, yang salah satu pohonnya menjulur ke permukaan sungai. Akhirnya, pemuda tersebut pergi mencari pemilik kebun itu sampai didapatkkannya. Lalu, ia berkata kepada pemilik kebun,

“Wahai paman, aku menemukan salah satu apel dari kebunmu yang hanyut terbawa oleh arus sungai, dan aku telah memakan apel tersebut. Sekarang aku datang kepadamu untuk meminta izin kepadamu untuk menghalalkan apel ini.”

Pemilik kebun berkata, “Demi Allah, Aku tidak memaafkanmu dan aku tidak menghalalkan apel yang telah engkau makan itu. Bahkan, aku akan menggugatmu kelak pada hari kiamat di sisi Allah.”

Mendengar itu, pemuda itu langsung menangis dan memohon kepadanya supaya memperkenankannya, sambil berkata,

”Saya siap untuk bekerja apa saja dengan syarat agar paman memaafkanku dan menghalalkan apel itu untukku.”

Pemuda itu terus memohon kepada si pemilik kebun, sedangkan pemilik kebun justru semakin bersikukuh, lalu pergi meninggalkannya. Namun, pemuda itu membuntutinya dan tetap memohon maaf kepadanya hingga ia masuk rumah. Pemuda itu menunggu di sisi pintu, memantinya keluar untuk shalat Ashar. Ketika si pemilik kebun keluar rumah untuk suatu urusan, pemuda itu ternyata masih tetap berdiri dengan air mata yang membasahi jenggotnya. Pemuda itu berkata lagi,

“Wahai pamanku, sungguh aku siap untuk bekerja sebagai petani di kebun ini tanpa diberi upah sepanjang umurku atau apa saja yang kamu inginkan, tetapi dengan syarat Anda memaafkanku."

Pada saat itu, pemilik kebun berpikir sejenak, kemudian berkata, "Baiklah, kalau begitu. Engkau akan bekerja disini selama 8 tahun sebagai ganti rugi atas apel yang telah engkau makan".

Selama 8 tahun lamanya, pemuda itu bekerja dengan sangat giat, melakukan semua perintah yang diberikan kepadanya. Kebun apel itu semakin subur, buahnya semakin merah, dan rasanya semakin manis. Si pemilik kebun pun senang dengan apa yang telah dikerjakan olehnya. Kemudian si pemilik kebun memanggil pemuda tersebut, sesuai janji yang dahulu ia ucapkan.

“Anakku, aku siap untuk memaafkanmu sekarang, tetapi dengan satu syarat.”

Mendengar itu, si pemuda langsung gembira adn wajahnya berseri bahagia. Dia berkata, ”Berikanlah syarat sesukamu wahai pamanku.”

Si pemilik kebun berkata, ”Syaratku adalah supaya Kamu menikahi putriku.”

Pemuda itu terperanjat bukan kepalang mendengar jawaban itu. Dia sama sekali tidak pernah menyangka mendapat syarat ini. Namun, si pemilik kebun melanjutkan perkataannya,

"Akan tetapi, wahai anakku, ketahuilah bahwa putriku buta, tuli, bisu, dan juga lumpuh, tidak pernah berjalan sejak lama. Aku telah mencarikannya seorang suami yang dapat kupercaya untuk melindungi dan mendampinginya dengan segenap kriteria-kriteria yang disebutkannya. Apabila Kamu menyetujuinya, aku akan memaafkanmu.”

Pemuda itu kembali terperanjat bukan kepalang. Dia mulai berpikir bagaimana ia akan hidup dengan ketidaksempurnaan seperti ini, terlebih dia masih berusia belia? Bagaimana istrinya nanti akan melaksanakan urusan-urusannya, menjaga rumah dan memerhatikannya, sedangkan ia memiliki kekurangan-kekurangan tersebut? Dia mulai memperhitungkan dan berkata,

“Aku akan bersabar atasnya di dunia agar aku selamat dari petaka apel tersebut.”

Kemudian, ia berkata kepada pemilik kebun, “Wahai paman, aku telah menerima putrimu. Aku memohon kepada Allah semoga Dia memberiku pahala atas niatku dan memberiku ganti yang lebih baik dari yang kuterima.”

Pemilik kebun berkata, “Baiklah anakku, waktumu hari Kamis depan di rumahku untuk pesta pernikahanmu. Aku yang menanggung maharmu.” Hari kamis pun tiba. Pemuda datang dengan langkah berat, batin sedih, dan hati hancur, tidak seperti layaknya calon pengantin yang pergi menuju hari pernikahannya. Ketika ia mengetuk pintu, bapak sang wanita membukakannya dan membawanya masuk ke dalam rumah. Setelah berbicang-bincang, ia berkata kepadanya,

“Anakku, silahkan masuk kepada istrimu. “Semoga Allah memberkahimu dalam kebahagiaan dan kesusahanmu, dan mengumpulkan kalian berdua di atas kebaikan.”

Lalu, ia memegang tangan si pemuda dan membawanya ke kamar putrinya. Ketika si pemuda membuka pintu dan melihat istrinya, ternyata ia justru mendapati seorang gadis putih yang sangat cantik, dengan rambut terurai seperti sutra di atas pundaknya. Istrinya itu langsung bangkit, ternyata ia berperawakan tegak. Kemudian, ia berjalan ke arah suaminya dan memberinya salam, “Assalamu’alaikum suamiku...” Si pemuda tetap berdiri di tempatnya sambil memerhatikan gadis yang baru ditemuinya itu. Ia merasa tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Namun, gadis itu memahami apa yang berputar di benak suaminya. Ia menghampirinya, menjabat tangannya, dan mencium tangannya, lalu berkata,

“Sesungguhnya aku adalah buta dari melihat yang haram, bisu dan tuli dari mendengar hal yang haram, dan kedua kakiku tidak pernah melangkah kepada hal yang haram. Aku adalah anak semata wayang bapakku. Sejak beberapa tahun lalu, bapakku mencarikanku suami yang shalih. Maka, ketika Kamu datang meminta izin kepadanya karena satu buah apel dan kamu menangis karenanya, bapakku mengatakan bahwa barangsiapa takut memakan satu buah apel yang tidak halal baginya, pasti dia akan lebih takut kepada Allah dalam menjaga putriku, katanya, "Alangkah bahagianya aku yang telah mendapatkanmu sebagai suami, dan alangkah bahagianya ayahku dengan nasabmu”.

... وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُۥ مَخۡرَجٗا ٢ وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُۚ ... ٣

“2. ...Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberinya jalan keluar. 3. Dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka...” (Q. S Ath-Thalaq: 2-3)

Kemudian, setelah setahun berlalu, sang istri dikaruniani seorang anak hasil hasil benih yang ditanam pemuda yang termasuk orang-orang langka umat ini. Tahukah Anda siapakah anak kecil itu? Anak kecil itu adalah Abu Hanifah An-Numan bin Tsabit, ahli fiqh mazhab Islam yang mahsyur. Ulama besar yang keilmuannya terpandang di kalangan para bangsawan.

Dan kita bisa mengambil pelajaran bahwa benarlah apa yang dikatakan Syaikh Musthafa Al-'Adawi hafizhohullah (dalam Fiqh Tarbiyatul Abna') bahwa, 

"Kebaikan dan amal shalih kedua orang tua, memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan seorang anak, dan bermanfaat bagi mereka, baik di dunia maupun di akhirat. Demikian pula amal buruk dan dosa-dosa besar yang dilakukan oleh kedua orang tua, memiliki dampak negatif terhadap pendidikan anak."

Sunday, November 20, 2016

Essay : Behind Every Succesful Man

Standard

A succesful man without a great woman behind him is like a library without books. Success of  a man caused great woman beside him. Woman characters support a man to be success very significant. Lot of man who have been successful and famous in the world admit that the most factor of their success because have a right and proper wife, so as to pass every stage in fighting their carrier.

An example, Prophet Muhammad (Peace Be Upon Him) and his wife, Khadijah. He never forgot service from Khadijah during hassling in his missionary. After married her, Muhammad got safety warranties more stronger. Khadijah is generation of high family in Jazirah Arab. Else, as financial, prophet very helped by successful business his wife. With the result that, Rasulullah able to concentrate spreading Islam. At that time, after received first divine revelation, Muhammad go home accompanying perspiration on all bodies and frighten trembling, then Khadijah cover him while said, ''Calm my husband. Believe, Allah always keeping you.'' 

From the sources, we were reminded once again how important a supportive, confident wife is for the ongoing success of a powerful man.

While it's certainly not a requirement for career success, a supportive life partner can propel you professionally and make life richer and more meaningful. Here are some of the things that a great woman can do for you.

Firstly, woman which always supporting. A wife who always supporting her husband is a good woman who ready to support her spouse in every condition. 

Secondly, woman which always praying. A virtous wife must praying her husband. Lot of people says woman’s pray is very momentous strength.

And the third, woman who can be good listener. A wise wife is a woman that be present when her spouse in a pressure or emotional condition can be a good listener, just heard until her spouse free of worry.

Latest, woman who can make her spouse happy is key indicator to boosting prosperity of her spouse. When a marriage happy, so anyone more motivated to be better in the future.

Everyone have big chance to achieve glory in his life, in this matter, if you want to get it you must find out your woman. You can start to write down every single quality, feature, a description of how such a woman would look as though. Began to write everthing down. Visualized her beauty, her smile, her star qualities, imagined what it would be like to have such a woman in your life to share your dreams, love and laughter with.

Paragraph Narration : The Bad Experience on First School Day

Standard

I won’t forget my first experienced in high school. It was such an embarassing yet funny day. That day was my first day went to my school. It was Sunday morning. I was ready to have a journey to my new school. 

At that times my islamic high school repaired, that maked all of the new students confused and asked “How could we parked our vehicle if there were parking area?”. So i asked the security “Morning sir, where i can parking my vehicle?” and he replied “Morning, sorry the school still repairing. Please parking your vehicle in back of the school”.

After got the answer, i and the others went to the parking area. I rode my motorcycle to arounded the school. But unfornutely, at the intersection there traffic police and they stopped me and three of the students, just that. The others passed with carefully. “Why?”

“Were you know what were yours problem?” Snapped the police. “Sorry sir, i dont know” replied the student who name Raka. I think... what was our problem? We’re 15 years old due if we didn’t have driver license. We’re brought helmet too. And our motor was completed. Why?. 

“Idiot! How can all of you riding the motorcycle but you don’t use the helmet!” His yelled. That wasn’t in my mind, we just brought the helmet but we didn’t use it. So idiot.

Finally, we advised for long time and we paid to maked peace with the law. Because of that, we late to joined the ceremonial of new student. So embarassing.

Saturday, November 19, 2016

Fiqih Muamalat : Makalah Murabahah

Standard
Silahkan download Makalah lengkapnya di sini!

Islam adalah agama yang universal sebagai pedoman yang mengatur segala aspek kehidupan manusia, pada garis besarnya menyangkut dua bagian pokok, yaitu ibadah dan muamalah. Ibadah adalah menghambakan diri kepada Allah SWT dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Sedangkan muamalah ialah kegiatan-kegiatan yang menyangkut antar manusia yang meliputi aspek ekonomi, politik dan sosial. Untuk kegiatan muamalah yang menyangkut aspek ekonomi seperti jual-beli, simpan-pinjam, hutang-piutang, usaha bersama dan lain sebagainya.

Saat ini banyak lembaga keuangan syariah yang berkembang dengan pesat dan menawarkan produk-produknya yang bermacam-macam pada masyarakat. Namun kebanyakan masyarakat belum mengetahui produk-produk yang ditawarkan oleh bank yang berbasis syariah ini. Untuk itu, dalam makalah ini penulis akan membahas salah satu produk yang ada dalam lembaga keuangan syariah. Produk yang akan diulas dalam makalah ini adalah murabahah.

Murabahah merupakan salah satu bentuk jual-beli barang yang dikembangkan oleh perbankan syariah. Dalam perbankan syariah, murabahah mendominasi pendapatan bank dari produk-produk yang ada di semua bank Islam. Murabahah juga memberi banyak manfaat kepada Bank Islam/Bank Syariah, salah satunya adalah keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan harga jual kepada nasabah.

Silahkan download Makalah lengkapnya di sini!

Password : panemiko

Monday, November 14, 2016

Tasawuf : Berkomunikasi Dengan Mursyid

Standard

Dalam ber-tasawuf, ada beberapa tingkatan yang harus dilalui untuk mewujukan perwujudan insan kamil, yaitu manusia yang sempurna. Di dalam pembelajaran Aqidah-Filsafat biasa dijelaskan untuk mencapai tingkatan ini dengan istilah Takhalli, Tahalli, dan Tajalli. Semua tahapan-tahapan ini adalah jalan yang akan dilalui oleh orang-orang yang bertasawuf.

Pada perbincangan kali ini, penulis bermaksud memaparkan apa itu Takhalli dan bagaimana cara melakukan Takhalli?

Takhalli adalah proses yang paling pertama dalam ber-tasawuf, dimana seseorang akan melakukan penghancuran jiwa atau dikenal dengan istilah penyucian jiwa, sering disebut Tazkiyatun Nafs. Orang-orang buddha (Buddhisme) menyebutnya dengan istilah kontemplasi (contemplation).

Pada tahap ini seseorang berusaha untuk menundukkan nafsu yang melekat pada dirinya, sehingga nafsu itu dapat dikendalilan oleh dirinya. Sehingga apabila nafsu itu telah ditaklukkan maka segala sesuatu yang bersumber dari orang tersebut akan menjadi sesuatu yang benar-benar baik.

Dalam sebuah hadits yang diriwatkan oleh Ja'far Ash-Shodiq dalam kitabnya Misbah Syari'ah

مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ

"Barang siapa yang mengenal dirinya, dia akan mengenal Tuhannya"

Banyak cara untuk melakukan penyujian jiwa (takhalli) ini, diantaranya adalah melakukan "Rabithah". Rabithah adalah melakukan penyucian jiwa dengan ber-tawasul kepada seorang Mursyid yang dianggap dan diyakini merupakan seorang yang dekat dengan Allah. Atau biasa disebut Wali Allah. Seorang Mursyid inilah yang akan membimbing kita untuk mengarahkan pada bentuk pelaksanaan yang benar.

Rabithah secara bahasa berarti bertali, berkait atau berhubungan. Sedangkan dalam pengertian istilah, Rabithah adalah menghubungkan ruhaniah murid dengan ruhaniah Mursyid dengan cara menghadirkan rupa/wajah Mursyid ke hati sanubari murid ketika berdzikir atau beramal guna mendapatkan wasilah dalam rangka perjalanan murid menuju Allah atau terkabulnya do’a. Hal ini dilakukan karena pada ruhaniah Mursyid itu terdapat Arwahul Muqaddasah Rasulullah Saw atau Nur Muhammad. Mereka adalah wasilah atau pengantar menuju Allah. 

Karena sesungguhnya hanya orang-orang yang dekat dengan Allah sajalah yang dapat berkomunikasi dengan-Nya. Maka, sebagai selayaknya orang yang awam akan ilmu ghaib akan bernaung kepada Mursyid mereka untuk mendapatkan rahmat dari Allah. Karena sesungguhnya cahaya Allah itu amat kuat, sebagaimana dijelaskan dalam Qur'an Surah an-Nur ayat 35:

... نُّورٌ عَلَىٰ نُورٖۚ يَهۡدِي ٱللَّهُ لِنُورِهِۦ مَن يَشَآءُۚ وَيَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡأَمۡثَٰلَ لِلنَّاسِۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٞ ٣٥

"35. ... Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Penulis memisalkan bahawa para Mursyid ini layaknya resistor dalam suatu aliran listrik yang amat besar. Dan Allah merupakan listrik itu. Mudahnya kita sebut PLN dan listrik di perumahan. Apa yang akan terjadi apabila listrik dari PLN yang berjumlah jutaan Watt langsung menuju listrik di perumahan kita? Korslet, bahkan bisa terjadi ledakan karena besarnya voltase yang diterima. Oleh karena itu, dibutuhkan resistor-resistor untuk menghambat besarya voltase, agar dapat digunakan oleh pemilik rumah tersebut.

Seperti itulah perumpamaan fungsi Mursyid kepada muridnya untuk meminta rahmat Allah.

Karena itulah Allah memerintahkan kepada mnausia untuk mencari wasilah-wasilahnya agar dapat mendekatkan diri kepada-Nya. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Qur'an Surah al-Ma'idah ayat 35:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَٱبۡتَغُوٓاْ إِلَيۡهِ ٱلۡوَسِيلَةَ وَجَٰهِدُواْ فِي سَبِيلِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ ٣٥

"35. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan."

Wednesday, November 9, 2016

Persiapan Menghadapi Kematian

Standard

Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan menemui ajalnya, tidak ada makhluk yang abadi di dunia ini. Karena hakikatnya jiwa ini hanyalah sebuah titipan untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya untuk kehidupan di akhirat yang abadi kelak. Jika demikian, seharusnya semakin panjang umur seseorang, maka semakin banyak pula pahala yang bisa didapat. Namun, pada kenyataannya sebaliknya.

Al-Ghazali pernah menanyakan sebuah pertanyaan kepada murid-muridnya,

"Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?"

Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman, dan kerabatnya. Al-Ghazali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah “KEMATIAN”. Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.

كُلُّ نَفۡسٖ ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوۡنَ أُجُورَكُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۖ فَمَن زُحۡزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدۡخِلَ ٱلۡجَنَّةَ فَقَدۡ فَازَۗ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلۡغُرُورِ (١٨٥)
"185. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan."

Banyak orang inginnya panjang umur hingga lupa bersiap-siap hadapi kematian.

Didalam Sunan Ibnu Majah, Kitab Zuhud, Bab Tentang kematian dan persiapan menuju kepada-Nya, No. 4259 Versi Maktabatu al-Ma'arif Riyadh. Dijelaskan oleh Rasulullah tentang apa saja yang harus dipersiapkan untuk menghadapi kematian.

حَدَّثَنَا الزُّبَيْرُ بْنُ بَكَّارٍ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ فَرْوَةَ بْنِ قَيْسٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا قَالَ فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ

"Telah mengabarkan kepada kami Az-Zubair bin Bakkar telah mengabarkan kepada kami Anas bin 'Iyadl telah mengabarkan kepada kami Nafi' bin Abdullah dari farwah bin Qais dari 'Atha' bin Abu Rabah dari Ibnu Umar bahwa dia berkata; Saya bersama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba datang seorang laki-laki Anshar kepada beliau, lalu dia mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya; "Ya Rasulullah, bagaimankah orang mukmin yang utama?" beliau menjawab: "Orang yang paling baik akhlaknya." Dia bertanya lagi; "Orang mukmin yang bagaimanakah yang paling bijak?" beliau menjawab: "Orang yang paling banyak mengingat kematian, dan yang paling baik persiapannya setelah kematian, merekalah orang-orang yang bijak."

Takhrij Hadits : Hasan menurut Muhammad Nashiruddin al-Albani

An-Nahl 68-69 : "Berguru Pada Lebah"

Standard

Al-Qur'an adalah sumber ilmu pengetahuan yang luar biasa, dari hal-hal yang bersifat duniawi hingga batini semua terungkap dengan jelas di dalam-Nya. Ada salah satu ayat yang menarik untuk dikaji mengenai ilmu pengetahuan, yaitu Surah An-Nahl ayat 68-69 yang menjelaskan tentang lebah. Mari kita simak penjelasan berikut ini.

Qur'an Surah An-Nahl ayat 68-69:

وَأَوۡحَىٰ رَبُّكَ إِلَى ٱلنَّحۡلِ أَنِ ٱتَّخِذِي مِنَ ٱلۡجِبَالِ بُيُوتٗا وَمِنَ ٱلشَّجَرِ وَمِمَّا يَعۡرِشُونَ ٦٨ ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ فَٱسۡلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلٗاۚ يَخۡرُجُ مِنۢ بُطُونِهَا شَرَابٞ مُّخۡتَلِفٌ أَلۡوَٰنُهُۥ فِيهِ شِفَآءٞ لِّلنَّاسِۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ ٦٩  

"68. Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia". 69. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan."

An-Nahl merupakan salah satu nama surah daalam Al-Qur'an yang mengagumkan. Pada ayat 68, dijelaskan perihal lebah yang Allah berikan wahyu berupa perintah untuk menjalani kehidupannya (وَأَوۡحَىٰ رَبُّكَ إِلَى ٱلنَّحۡلِ). Dan pada akhir ayat 69, ditegaskan oleh Allah, bahwa terdapat tanda-tanda bagi orang yang berpikir mengenai lebah  (إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ). Tanda-tanda inilah yang akan menjadi sumber mata air ilmu pengetahuan yang akan digali dan diambil manfaatnya.

Pada ayat ini dijelaskan mengenai ilmu biologi yang dapat diambil pelajarannya bagi manusia. Hal ini terkait habitat lebah itu sendiri, kemudian makanan yang dimakan oleh lebah, lalu produk yang dihasilkan oleh lebah, kemudian kegunaan produk itu sendiri dijelaskan secara jelas dalam ayat tersebut.

Pada ayat ini, dijelaskan dalam redaksinya bahwa: "Tuhanmu yang membimbing dan selalu berbuat baik, telah mewahyukan, yakni mengilhamkan kepada lebah sehingga menjadi naluri baginya bahwa: “Buatlah sebagaimana keadaan seseorang yang membuat secara  sungguh-sungguh, sarang-sarang pada sebagian gua-gua pegunungan dan di sebagian bukit-bukit dan pada sebagian celah-celah pepohan dan pada sebagian tempat-tempat tinggi yang mereka, yakni manusia buat. Kemudian makanlah, yakni hisaplah dari setiap macam kembang buah-buahan, lalu tempuhlah jalan-jalan yang telah diciptakan oleh Tuhanmu Pemeliharamu dalam keadaan mudah bagimu."

Dengan perintah Allah Swt, yang menjadikan lebah memiliki naluri yang mengagumkan, lebah dapat melakukan aneka kegiatan yang bermanfaat dengan sangat mudah, bahkan bermanfaat untuk manusia. Manfaat itu antara lain adalah yang senantiasa keluar dari dalam perutnya setelah menghisap sari kembang-kembang, sejenis minuman yang sungguh lezat yaitu madu yang bermacam-macam warnanya sesuai dengan waktu dan jenis sari kembang yang dihisapnya. Di dalamnya, yakni pada madu itu terdapat obat penyembuhan bagi manusia walaupun kembang yang dimakannya ada yang bermanfaat dan ada yang berbahaya bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kekuasaan dan kebesaran Allah bagi orang-orang yang berpikir. 

Banyak sekali keistimewaan yang dimiliki lebah, mereka memilih tempat untuk rumah saja begitu selektif. Ia tidak ceroboh dan sembarangan karena menyangkut keselamatan dan kelangsungan hidupnya. Bahan-bahan yang dipilih pun tidak sembarangan. Ia membuat dari bahan yang berasal dari bunga.

Bukan hanya itu saja, lebah juga merupakan makhluk sosial yang hidup bergerombol dalam kawanannya, ini menandakan lebah memiliki sistem sosial yang sangat tinggi, kompak, kokoh, integral, dan terpadu.

Lebah juga adalah salah satu serangga yang menjembatani perkawinan bunga dan tumbuhan, sehingga dapat melahirkan buah, hal ini dikenal dengan istilah penyerbukan bunga. Lebah yang datang hinggap pada bunga menyebabkan zat benang sari tertempel pada tubuhnya yang kemudian dibawa terbang oleh lebah ke bunga lain, kemudian serbuk benang sari tersebut jatuh pada putik bunga yang dihinggapi itu yang nantinya memunculkan buah kita tahu saat ini. 

Betapa luar biasa Allah mengatur alamnya agar tetap lestari dan terjaga dari kepunahan bahkan tanpa perlu bantuan manusia sekalipun. Atau malah, manusia sendiri yang meruskanya.

Lebah juga menghasilkan madu yang luar biasa manfaatnya, bahkan menurut penelitian memang terbukti, bahwa madu merupakan obat yang dapat menyembuhkan penyakit dan menyehatkan badan. Bahkan paakr kedokteran mengatakan, sengaatn lebah dapat menyembuhkan penyakit. 

Saturday, November 5, 2016

Syarhil Qur'an : “Lihat dan Pelajari, Pintu Awal Meraih Prestasi, Mendekati Illahi”

Standard

Menurut Sir Charles Sherrington, Otak manusia begitu memesona, jutaan kumparan berkelip membentuk pola tertentu dari pola-pola yang lebih kecil, penuh arti dan tak kunjung diam dengan pergerakan yang harmonis, bagaikan galaksi bimasakti memasuki suatu kosmik yang berdansa. Ungkapan tersebut menunjukkan betapa luar biasa Allah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya. Agar manusia menjadi wakil terbaik-Nya di dunia dan Ia tak ingin ciptaan-Nya menjadi hina.

Begitu luar biasa besarnya modal yang telah Allah berikan kepada kita. Akankah kita menyia-nyiakannya? Di luar sana, masih ada orang yang membuang waktunya dengan hal-hal yang kurang bermanfaat. Ada atau ada? Bikin kerusuhan? Konsumsi obat-obatan terlarang? Nongkrong- nongkrong di pinggir jalan? Kelabing alias kelayaban bingung ke tempat-tempat yang dilarang Allah? Masih ada? Ada atau banyak? Na’udzubillah,... Sadar ataupun tidak, mungkin terkadang saya dan anda menjadi bagian dari orang-orang yang menyiakan waktu. Mau jadi apa bangsa ini? Apa kata dunia? Astaghfirullah.. mari segera kita benahi diri.

Hadirin... hadirat yang dirahmati Allah...

Belajar adalah suatu kewajiban bagi umat islam. Bukan hanya bagi anak sekolah atau mahasiswa saja, tetapi seluruh lapisan umur. Selama ia masih bernapas, matanya masih bisa berkedip, dan jantungnya masih berdetak. Maka dari itu, kami akan menyampaikan syarahan al quran yang berjudul, “Lihat dan Pelajari, Pintu Awal Meraih Prestasi, Mendekati Illahi”, dengan landasan wahyu yang pertama diturunkan Allah, Qur'an Surah Al ‘Alaq ayat 1 sampai 5:

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ ١  خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ ٢  ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ ٣  ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ ٤ عَلَّمَ ٱلۡإِنسَٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ ٥ 

"1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,. 2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,. 3. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,. 4. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."

Hadirin... hadirat yang berbahagia,

Maksud dari ayat ke empat adalah Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca. Namun apakah hanya bergumul dengan tulisan dan bacaan? Ooo.. Tidak juga. Ada membaca yang punya maksud lain.

Seorang raja Sirsilia memiliki mahkota terbuat dari emas murni. Dan begitu bingung karena tak bisa mengetahui volume mahkotanya yang penuh dengan ukiran. Ia berpikir ini mustahil, maka ia memerintahkan seorang ilmuwan untuk memecahkan masalahanya. Sang ilmuwan pun bingung mencari jawabannya. Sangat sulit mengukur volume mahkota yang sarat dengan ukiran itu. Ketika sang ilmuwan sedang berendam merenungi tugas amat beratnya, air dalam bath tube pun tumpah saat ia bergerak. Ia tertegun memperhatikan air yang tumpah itu. Ia keluar dari bath tube, kembali mengisi bath tube hingga penuh. Ia mencelupkan kakinya, air pun tumpah lagi. Masih belum puas, ia kembali mengisi bath tube samapai penuh lagi, dan ia mencelupkan dirinya. Air yang tumpah pun semakin banyak. Ahha! Eureka!! (saya dapat!). saking girangnya ia  berteriak-teriak keluar kamar mandi dan lupa berpakaian. 

Akhirnya ia berpakaian rapi dan menemui sang raja. Memasukkan mahkota ke dalam bejana berisi air penuh. Ia mengukur air yang tumpah, dan terjawablah berapa volume mahkota emas penuh ukiran itu. Ilmuwan ini bernama Archimedes. Hukum Archimedes sebenarnya merupakan ketentuan Allah yang dilihat, dibaca oleh Archimedes. Inilah contoh proses ilmu pengetahuan dan peradaban manusia yang dimulai dengan kata “Iqra” (bacalah).

Hadirin yang terhormat,

Dalam sebuah Hadits riwayat Tirmidzi dan Anas diungkapkan, “Barangsiapa yang keluar dari rumah untuk mempelajari satu bab dari ilmu pengetahuan, maka ia berjalan fii sabilillah sampai ia kembali ke rumahnya”

Allah tidak hanya meminta kita untuk membaca alam, tetapi juga manusia serta hubungan dengan manusia. Kita juga diperintahkan Allah untuk merenung setelah membaca, serta menyadari bahwa semua itu adalah bagian dari ketetapan Allah. Bukan terpisah sebagai ilmu pengetahuan saja. Jika manusia tidak mampu memberdayakan kemampuan nalar, maka ia akan kehilangan arah. Banyak kalangan ilmuwan yang begitu mempertuhankan ilmu tanpa menyadari realitas ilmu itu sendiri yang merupakan ketetapan atau hukum Allah. 

Allah senantiasa mengajak kita untuk tidak berhenti berpikir mengenai segala kejadian. Berikut saya akan mengajak kita melihat contoh orang yang membaca dan menyelesaikan masalah di sekitarnya. Coba kita menulis angka 10 dengan angka romawi, lalu 100 atau 1000. Tapi bagaimana dengan 759 milyard? Trilyun, atau bilyun? Dan semuanya harus dengan angka romawi! Pada tahun 976M, seseorang memikirkannya dan menyelesaikan masalah tersebut. Dialah Muhammad bin Ahmad. Penemu angka 0. Dan sekarang kita merasakan manfaatnya. Penelitiannya dilanjutkan oleh Muhammad bin Musa al-Khawarizmi. Ia menemukan perhitungan aljabar yang menjadi dasar ilmu pasti. Para pejuang kecerdasan itulah yang telah meretas jalan menuju kemajuan science. Sebuah usaha membaca sifat – sifat Allah. 

Penekanan pentingnya berpikir serta belajar, sangat dimuliakan Allah. Selain merupakan keutamaan yang disebutkan hampir disetiap ayat-Nya, juga sebagai penyelamat dirinya dan sesamanya dari jurang kehancuran dan mendorong manusia pada kemajuan peradaban. Begitu banyak bacaan yang dapat dipelajari di sekitar kita. Selain buku dan berbagai media, bisa juga merupakan kejadian atau pengalaman kita dan orang lain, yang intinya, dijadikan teladan, peringatan, atau kesimpulan.

Hadirin yang berbahagia,

Sekarang kita sedang menghadapi bulan Ramadhan Karim. Jangan sampai kita melewatkan obral pahala besar-besaran, potongan dosa, dan ada door prize lailatul qadar. Semua kebaikan dilipatgandakan. Masih ingat tentang riwayat hadits tadi bukan? Jika pada hari-hari biasa saja orang yang keluar rumah  untuk menuntut ilmu dihitung sebagai perjuangan fii sabilillah sampai ia tiba di rumah, apalagi di bulan ramadhan. So, tidak ada lagi alasan bermalas-malasan di bulan ramadhan dengan alasan berpuasa. Karena puasa itu bukan berarti diam, tapi bergerak. Bagaimana kita bisa merebut kembali kejayaan Islam di masa lalu, kalau kita hanya ingin, tapi tidak ada aksi. Bagaikan busur panah yang hanya membidik, tapi tidak dilepaskan anak panahnya. Bagaimana sasaran itu tercapai? Jangan terlalu berharap ada perubahan kalu tidak ada pergerakan. Sebagaimana firman Allah dalam Qur'an Surah Ar ra’du ayat 11:

لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٞ مِّنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهِۦ يَحۡفَظُونَهُۥ مِنۡ أَمۡرِ ٱللَّهِۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمۡۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوۡمٖ سُوٓءٗا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ ١١ 

"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."

Hadirin rahimakumullah,

Ada aksi, maka ada reaksi. Ada pergerakan, maka ada perubahan. Jangan kita terjebak terus menerus dengan persepsi kita bahwa kita tertinggal. Katakanlah Tidak! Kita adalah luar biasa. Ingin tau siapa kita? Baru-baru ini ditemukan fakta bahwa semua makhluk hidup memiliki alphabet basa DNA yang sama, A(adenin), T(thymin), G(guanin), C(chytosine). Dalam struktur helix ganda sebuah DNA, A-T sedangkan G-C. Diperkirakan dalam tubuh manusia terdapat 100 trilyun sel. Dengan 23 pasang kromosom di tiap intisel yang disusun 3 milyar huruf alphabet tadi. Jika DNA dalam setiap tubuh manusia direntangkan, maka panjangnya akan melebihi 600 kali jarak bumi dengan matahari. Cobalah bayangkan sejenak, betapa luar  biasa Allah menciptakan makhluk bernama manusia ini. Tak lain karena manusia adalah makhluk kepercayaan-Nya tuk menjadi khalifah di bumi.

Jangan pernah meremehkan diri kita. Karena kita memiliki modal kemuliaan. Namun bukan pula menjadi alasan bagi kita untuk sombong. Jangan sia-siakan kepercayaan Allah. Kita diciptakan untuk meraih kemenangan. Setiap hari ada 5 kali panggilan adzan, dan tiap adzan 2 kali kita dipanggil untuk meraih kemenangan. Mari kita sambut panggilan tersebut sepenuh hati.

Hadirin yang bebahagia,

Dari uraian tadi dapat disimpulkan, 
  1. Belajar merupakan kewajiban umat islam sepanjang hayat. Bukan hanya sampai tamat sekolah atau kuliah, tapi selama masih ada helaan napas, mata masih bisa berkedip, dan jantung masih berdetak .
  2. Orang yang berhasil, bukan karena IQ super. Karena keberhasilan tidak memerlukan kecerdasan yang luar biasa, juga bukan karena keberuntungan semata. Tapi tergantung besar tidaknya keyakinan kita meraih kemenangan dan setinggi apakah cita-cita kita. Bercita-citalah setinggi-tingginya. Dusturunal qur’an, Allahu Ghayatuna, (al qur’an penuntun kita, Allah tujuan kita). Jadilah wakil Allah yang terbaik di muka bumi. Lakukanlah yang terbaik yang kita bisa apapun aktifitas kita.
  3. Gunakanlah ramadhan sebagai bulan pelatihan untuk menghadapi 11 bulan ke depan. Selama masih diberi kesempatan oleh Allah, gunkanlah sebaik-baiknya kesmpatan yang ada. Ingat 5 perkara sebelum 5 perkara.

Demikianlah syarahan yang kami sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan.

Jihad dengan Ilmu : Respon Pribadi Peristiwa 4 November 2016

Standard

Persistiwa 4 November lalu, merupakan salah satu peristiwa yang amat penting dicatatkan dalam sejarah. Demonstrasi yang terbesar semenjak peristiwa 98 dahulu, kala seluruh mahasiswa  Indonesia menyampaikan aspirasinya terkait Kesejahteraan Indonesia. Hanya saja bedanya, demontrasi pada tanggal 4 November lalu, lebih mengkhususkan pada kaum muslimin seluruh Indonesia. Oleh karena itu, wajar wajar saja apabila apabila ada pihak yang kurang berkenan.

Kaum muslimin menyerukan jihad fi sabilillah mereka dengan melakukan longmarch dari Masjid Istiqlal menuju Istana Jakarta untuk mengadukan perkataan Gubernur DKI Jakarta (Basuki Tjahaja Purnama) yang dianggap telah melakukan penistaan terhadap al-Qur'an dan Agama Islam, sehingga perlunya proses hukum terkait hal itu.

Jihad menurut syariat Islam adalah berjuang dengan sungguh-sungguh. Jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu menegakkan Din (agama) Allah atau menjaga Din tetap tegak, dengan cara-cara yang sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan Al-Quran. (wikipedia)

Ada banyak bentuk jihad yang dijelaskan dalam al-Qur'an maupun Hadits dari Rasulullah. Diantaranya adalah, sebagai berikut:

  1. Jihad dengan Pedang (Perang) di Jalan Allah
  2. Jihad dengan Harta di Jalan Allah
  3. Jihad melawan Hawa Nafsu diri sendiri.
Pada abad 6-18 M, Islam sempat memuncakkan peradaban tak kurang selama 12 abad lamanya, dengan kerajaan-kerajaannya yang megah, dari Eropa hingga Asia. Dan memang pada masa itu peperangan adalah hal yang tidak bisa dihindari, dan beruntungnya Islam selalu memenangi kebanyakan peperangan itu. Hingga, tiba saatnya perputaran kejayaan.

Di penghujung abad 18 kejayaan Islam mulai mengalami kemunduran, hal ini terjadi ketika Kerajan Turki Usmani (Ottoman) diserbu oleh banyak negara (Perang Dunia I). Seperti, Inggris, Jerman, Serbia, Rusia, Austria, Hongaria dan beberapa negara lain yang ingin mengakhiri kejayaan Turki Usmani.

Perang Dunia I antara Turki dan Rusia, ditambah dengan serangan bombardir dari beberapa negara membuat kepayahan umat Islam kala itu yang dipimpin oleh Sultan Abdul Hamid II, melihat banyaknya alat peperangan yang belum pernah ditemuinya membuat Turki Usmani kehilangan kekuatannya dihadapan senjata-senjata canggih tersebut,  semenjak itulah beliau menyadari bahwa , "Sekarang, sudah bukan zamannya umat Islam berjihad lagi dengan Pedang (Perang) lagi, tetapi sekarang adalah berjihad dengan ilmu pengetahuan."

Oleh karena itu, penulis secara "pribadi" merespon perisitiwa ini dengan cara memperdalam ilmu pengetahuan, belajar ilmu keagamaan secara benar,  agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam segala aspeknya. Sesuai dengan firman Allah dalam Surah At-Taubah ayat 122 :
۞وَمَا كَانَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لِيَنفِرُواْ كَآفَّةٗۚ فَلَوۡلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرۡقَةٖ مِّنۡهُمۡ طَآئِفَةٞ لِّيَتَفَقَّهُواْ فِي ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُواْ قَوۡمَهُمۡ إِذَا رَجَعُوٓاْ إِلَيۡهِمۡ لَعَلَّهُمۡ يَحۡذَرُونَ ١٢٢
"Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya."

Tuesday, November 1, 2016

Jangan Menyakiti Hati Orang Tua Walaupun Hanya Dengan Berkata "Ah!"

Standard

Orang tua adalah harta benda yang amat berharga bagi kita semua, mungkin saat ini kita belum merasakan betapa berharganya mereka, tetapi nanti ketika kehilangan barulah kita merasakan betapa berharganya orang tua itu bagi kita. Tidak ada lagi yang membimbing kita, menasehati kita dengan  kasih sayang dan kesabaran yang tiada duanya. Sungguh, orang tua telah menghadirkan kita ke dunia ini dengan restu illahi, dan sudah sepatutnya kita membalas dengan cara yang baik.

Tiada yang lebih menyenangkan hati orang tua, kecuali melihat anak-anaknya hidup bahagia. Tapi jangan sekali-kali untuk melupakan tugas dan kewajiban kita berbakti kepada orang tua. Di dalam Al-Quran Surah al-Ahqof ayat 15-18. Telah diterangkan bagaimana seharusnya kita bersikap kepada kedua orang tua, dan apa ganjaran bagi orang-orang yang berbakti pada orang tua dan balasan bagi orang-orang yang melawan pada orang tuanya.

وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ إِحۡسَٰنًاۖ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ كُرۡهٗا وَوَضَعَتۡهُ كُرۡهٗاۖ وَحَمۡلُهُۥ وَفِصَٰلُهُۥ ثَلَٰثُونَ شَهۡرًاۚ حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ وَبَلَغَ أَرۡبَعِينَ سَنَةٗ قَالَ رَبِّ أَوۡزِعۡنِيٓ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِيٓ أَنۡعَمۡتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَيَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَٰلِحٗا تَرۡضَىٰهُ وَأَصۡلِحۡ لِي فِي ذُرِّيَّتِيٓۖ إِنِّي تُبۡتُ إِلَيۡكَ وَإِنِّي مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ ١٥ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ نَتَقَبَّلُ عَنۡهُمۡ أَحۡسَنَ مَا عَمِلُواْ وَنَتَجَاوَزُ عَن سَيِّ‍َٔاتِهِمۡ فِيٓ أَصۡحَٰبِ ٱلۡجَنَّةِۖ وَعۡدَ ٱلصِّدۡقِ ٱلَّذِي كَانُواْ يُوعَدُونَ ١٦ وَٱلَّذِي قَالَ لِوَٰلِدَيۡهِ أُفّٖ لَّكُمَآ أَتَعِدَانِنِيٓ أَنۡ أُخۡرَجَ وَقَدۡ خَلَتِ ٱلۡقُرُونُ مِن قَبۡلِي وَهُمَا يَسۡتَغِيثَانِ ٱللَّهَ وَيۡلَكَ ءَامِنۡ إِنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقّٞ فَيَقُولُ مَا هَٰذَآ إِلَّآ أَسَٰطِيرُ ٱلۡأَوَّلِينَ ١٧ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ حَقَّ عَلَيۡهِمُ ٱلۡقَوۡلُ فِيٓ أُمَمٖ قَدۡ خَلَتۡ مِن قَبۡلِهِم مِّنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِۖ إِنَّهُمۡ كَانُواْ خَٰسِرِينَ ١٨

15. Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orangtua ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah. Mengandungnya kemudian menyapihnya hingga tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau, yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri"

16. Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.
'
17. Dan orang yang berkata kepada kedua orangtua ibu bapaknya: "Ah". Apakah kamu berdua memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan (dari kubur), padahal beberapa umat sebelumku telah berlalu? lalu kedua ibu bapaknya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya mengatakan: "Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah benar". Lalu dia berkata: "Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu belaka"

18. Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (azab) atas mereka bersama umat-umat yang telah berlalu sebelum mereka dari jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.

Semoga dengan sedikit pemahaman ini, kita semakin menghargai betapa berharganya kedua orang tua itu. Dan semakin mengoreksi diri terhadap kelakuan kita pada orang tua. Jangan malu untuk meminta maaf, karena bisa saja kesempatan itu hilang begitu saja.

Sunday, October 30, 2016

Kisah Si Anak Batu "Ibnu Hajar al-Asqalani"

Standard

Nama aslinya adalah Al-Haafidh Shihabuddin Abu'l-Fadl Ahmad ibn Ali ibn Muhammad, ia adalah seorang anak yatim, yang ditinggal mati oleh ayahnya. Karena kematian ayahnya tersebut ia merasa terkucil dan tertekan, karena itu ibunya menginginkan agar anaknya itu untuk berangkat ke madrasah untuk belajar, daripada tinggal di rumah karena kesedihannya itu. Ibunya berharap agar madrasah bisa melupakan kesedihannya itu.

Di madrasah tak ada perubahan yang berarti dalam hidupnya, justru hal ini membuatnya semakin tertekan dan frustasi ditambah lagi ia tidak dapat memahami pelajaran-pelajaran di madrasah karena masalahnya itu, sehingga teman-temannya mengolok-oloknya karena kebodohannya dalam memahami pelajaran. 

Suatu hari, ia sudah tidak tahan lagi dengan pelajaran dan olokan tersebut, ia memutuskan kabur dari madrasah tersebut. Kemudian, sampailah ia ke sebuah hutan, dia menelusuri hutan tersebut, dan memikirkan apa yang salah dengan dirinya. Hingga pada waktu itu hujan turun, ia memutuskan untuk berteduh, dia menemukan sebuah gua di dalam hutan tersebut dan berteduh disana.

Di dalam gua, dia merenung dan berpikir tentang dirinya, hingga pikirannya terganggu oleh suara tetesan air, kemudian dia berpaling menuju arah suara air tersebut dan terfokus kepada sebuah batu yang besar. Ternyata batu besar itu ditetesi oleh air itu. Dia melihat batu itu berlubang karena tetesan air itu. Bagaimana mungkin batu sebesar itu bisa tertembus hanya dengan tetesan-tetesan air?

Setelah berpikir lama, dan dia mendapatkan pencerahan jawaban atas dirinya. "Batu yang keras dan sebesar itu saja bisa bolong dengan tetesan air yang sedikit dan lembut itu, apalagi kepala saya yang tidak menyerupai kerasnya batu itu. Jadi kepala saya pasti bisa menyerap segala pelajaran jika dibarengi dengan ketekunan, rajin dan sabar." Saat itu juga dia memutuskan kembali ke madrasah untuk belajar.

Semenjak hal itulah, ia menjadi orang yang sangat dihormati kecerdasannya oleh teman-temannya, dan menjadi seorang ulama besar pasa masa itu. Peristiwa itulah yang menjadi cikal bakal sebutan "Ibnu Hajar" yang berarti "Anak Batu".

Ibnu Hajar termasuk ulama yang sangat produktif. Karya-karyanya tidak kurang dari 100 kitab dari berbagai masalah agama. Bahkan menurut muridnya, karya beliau mencapai 270 kitab. Yang terkenal adalah Fathul Bari, yang merupakan syarah kitab Shahih Bukhari dengan ketebalan sekitar 6000 halaman. Karya lainnya yang terkenal diantaranya; al-Ishabah fi Tamyuzis Shahabah yang berisi biografi para sahabat nabi Muhammad saw, Tahdzibut Tahdzib dan Lisanul Mizan, yang berisi biografi para Rijalul Hadits, Bulughul Maram yang berisi hadits-hadits hukum, Athrafus Shahihain, Nukhbatul Fikar fi Musthalah Ahlul Bukhari, dan lain-lain.

Saturday, October 29, 2016

Syariat Hammurabi : "Perintis Hukum Tertulis Masa Modern"

Standard

Peradilan sudah dikenal sejak masa-masa awal manusia berkumpul dan memperluas bentuk kesepakatan, lalu dapat berdiri tanpa menegakkan peradilan karena tidak mungkin suatu masyarakat manusia dapat menghindari dari persengketaan. Hal ini didorong oleh kebutuhan manusia itu sendiri. Tidaklah mungkin memperoleh kestabilan tanpa adanya peradilan.

Kerajaan Babilonia membuktikan fakta tentang adanya Syariat Hamurabi yang meletakkan dasar peradilan mendekati keadilan, dan meemiliki undang-undang yang dilaksanakan oleh para hakim dalam memutuskan hukum.

Pada masa kuno, kejayaan kerajaan ini tergambar di masa Raja Hammurabi. Dia adalah Raja Babilonia keenam, dan merupakan raja yang paling berpengaruh dalam sejarah Babilonia dan berkuasa pada 1792-1750 SM. Di masanya, Hammurabi menciptakan aturan perundangan yang memuat segala aspek terkait hak dan kewajiban negara secara tertulis yang dikenal dengan Codex Hammurabi. Aturan ini juga memuat hak-hak dasar manusia yang wajib mendapat perlindungan negara. Sebelum ada hukum tertulis, titah raja berlaku sebagai hukum, sehingga tidak ada standar yang sama dan mengikat untuk seluruh rakyat. Codex Hammurabi ini menjadi dasar bagi berbagai aturan hukum yang berlaku di dunia modern saat ini.

Piagam Hammurabi tersebut terukir di atas potongan batu yang telah diratakan dalam huruf paku (cuneiform). Piagam tersebut seluruhnya ada 282 hukum, akan tetapi terdapat 32 hukum diantaranya yang terpecah dan sulit untuk dibaca. Isinya adalah pengaturan atas perbuatan kriminal tertentu dan ganjarannya. Beberapa contoh isinya, antara lain:
  • Seorang yang gagal memperbaiki saluran airnya akan diminta untuk membayar kerugian tetangga yang ladangnya kebanjiran
  • Biarawati dapat dibakar hidup-hidup jika masuk rumah umum tanpa permisi
  • Seorang janda dapat mewarisi sebagian dari harta suaminya yang sama besar dengan bagian yang diwarisi oleh anak laki-lakinya
  • Seorang dokter yang pasiennya meninggal ketika sedang dioperasi dapat kehilangan tangannya
  • Seseorang yang berhutang dapat bebas dari hutangnya dengan memberikan istri atau anaknya kepada orang yang menghutanginya untuk selang waktu tiga tahun
  • Jika ada yang menuduh lain, menempatkan larangan atasnya, tetapi dia tidak bisa membuktikannya, maka dia yang menuduh dia harus dihukum mati.
  • Jika seseorang membawa tuduhan terhadap seorang pria, dan terdakwa pergi ke sungai dan melompat ke dalam sungai, jika ia tenggelam di sungai penuduhnya harus mengambil kepemilikan rumahnya. Tetapi jika sungai membuktikan bahwa terdakwa tidak bersalah, dan dia lolos tanpa terluka, kemudian dia yang membawa tuduhan harus dihukum mati, sementara ia yang melompat ke sungai harus mengambil kepemilikan rumah yang dulu milik penuduhnya.
  • Jika seseorang menemukan budak pria atau wanita yang melarikan diri dalam negara terbuka dan membawa mereka ke tuan mereka, tuan budak harus membayar dia dua syikal perak.
  • Jika seseorang membawa tuduhan kejahatan sebelum para tetua, dan tidak membuktikan apa yang dia telah membebankan, dia akan, jika pelanggaran modal dibebankan, dihukum mati.
  • Jika seorang pembangun membangun rumah untuk seseorang, dan tidak membangun itu benar, dan rumah yang dibangun jatuh dan membunuh pemiliknya, maka pembangun harus dihukum mati.
  • Jika anak menyerang ayahnya, tangannya harus dipotong.
  • Jika seorang pria memberikan anaknya kepada seorang perawat dan anak mati di tangannya, tetapi perawat, tanpa diketahui ayah dan ibu, perawat anak lain, maka mereka akan menghukum dirinya memiliki merawat anak lain tanpa sepengetahuan ayah dan ibu dan payudaranya harus dipotong.
  • Jika ada yang mencuri anak kecil lain, dia akan dihukum mati.
  • Jika seorang pria mengambil wanita sebagai istri, tetapi tidak memiliki hubungan dengan dia, wanita ini ada istri untuk dirinya.
  • Jika seseorang memukul seorang wanita hamil sehingga dia kehilangan anaknya yang belum lahir, ia harus membayar sepuluh syikal perak untuk kehilangan dia.
  • Jika seorang pria menempatkan keluar mata seorang bangsawan, matanya akan dibutakan.
  • Jika seorang pria mengetuk gigi keluar dari pria lain, gigi sendiri akan tersingkir.
  • Jika ada pemogokan tubuh seorang pria yang lebih tinggi dalam peringkat dari dia, ia akan menerima enam puluh pukulan dengan cambuk sapi di depan umum.
  • Jika seorang pria dilahirkan merdeka pemogokan tubuh orang lain dilahirkan merdeka yang sederajat, ia harus membayar satu mina emas.
  • Jika budak seorang pria dibebaskan pemogokan tubuh seorang pria dibebaskan, telinganya akan dilenyapkan.
  • Jika ada yang melakukan perampokan dan tertangkap, ia harus dihukum mati.
  • Jika seorang hakim mencoba kasus, mencapai keputusan, dan menyajikan penilaian dalam menulis, dan kemudian ditemukan bahwa keputusannya adalah keliru, dan itu adalah kesalahannya sendiri, dia harus membayar dua belas kali ditetapkan baik oleh dia dalam kasus dan dihapus dari bangku hakim .
Filosofi yang dianut pada penyusunan Codex Hammurabi adalah “Eye for Eye, Tooth for Tooth”, filosofi ‘law of retalitation’ atau filosofi balas dendam.

Syariat ini telah dilihat sebagai contoh awal dari sebuah dasar hukum yang mengatur pemerintah yaitu, suatu bentuk primitif dari apa yang sekarang dikenal sebagai konstitusi.  Kode ini juga salah satu contoh paling awal dari gagasan praduga tak bersalah, dan juga menunjukkan bahwa baik terdakwa dan penuduh memiliki kesempatan untuk memberikan bukti.  Sifat sesekali menunjukkan bahwa banyak ketentuan kode mungkin lebih baik dibaca sebagai kodifikasi keputusan tambahan peradilan raja. Alih-alih menjadi kode hukum modern atau konstitusi, mungkin memiliki tujuan pemuliaan Hammurabi oleh kenang-kenangan kebijaksanaan dan keadilan. Menyalin dalam generasi berikutnya menunjukkan bahwa itu digunakan sebagai model penalaran hukum dan peradilan.

Tuesday, October 25, 2016

Pengantar Ilmu Hukum

Standard


Hukum Belanda : Kehadiran Belanda dan penjajahan selama 350 tahun hingga akhir Perang Dunia II meninggalkan warisan hukum kolonial Belanda. Sejumlah undang-undang kolonial seperti ini terus berlaku hari ini. Selanjutnya, setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, pemerintah Indonesia mulai menciptakan sistem hukum nasional Berdasarkan indonesian ajaran hukum dan keadilan. Namun, secara legal substansi hukum di Indonesia masih banyak menuai masalah seperti KUHP di Indonesia masih menggunakan hukum belanda.

Sumber-sumber Hukum:

1. Undang-undang
  • Peraturan hukum tertulis yang dibuat secara sengaja oleh badan yang berwenang. 
  • Peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan
2. Kebiasaan
Kebiasaan merupakan sumber hukum tertua. Kebiasaan adalah perbuatan manusia yang tetap dan berulang. Sehingga merupakan pola tingkah laku yang tetap, ajeg, lazim, dan normal/perilaku yang di ulang yang mnimbulkan kesadaran bahwa perbuatan itu baik.

Kebiasaan/adat/custom akan menimbulkan hukum jika UU menunjukkan pada kebiasaan untuk di berlakukan

3. Yurisprudensi
Yurisprudentie adalah putusan hakim (pengadilan) yang mengikuti/mendasarkan putusan hakim terdahulu dalam perkara yang sama.

4. Traktat
Traktat adalah perjanjian yang diadakan oleh 2 negara/lebih.
a) Negara: bilateral.
b) Lebih dari 2 negara: multilateral.
c) Perjanjian terbuka/kolektif: perjanjian multilateral yang memberi kesempatan negara lain yang tidak ikut mengadakan perjanjian untuk menjadi pihak.

5. Doktrin
Doktrin menjadi sumber hukum karena UU perjanjian internasional dan yurisprudensi tidak memberi jawaban hukum sehingga di carilah pendapat ahli hukum.

Berlaku: communis opinio doctorum: pendapat umum tidak boleh menyimpang dari pendapat para ahli.

Sistem Hukum Aglo Section
Sistem Anglo-Saxon adalah suatu sistem hukum yang didasarkan pada yurisprudensi, yaitu keputusan-keputusan hakim terdahulu yang kemudian menjadi dasar putusan hakim-hakim selanjutnya. Sistem hukum ini diterapkan di Irlandia, Inggris, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Kanada (kecuali Provinsi Quebec) dan Amerika Serikat (walaupun negara bagian Louisiana mempergunakan sistem hukum ini bersamaan dengan sistim hukum Eropa Kontinental Napoleon). Selain negara-negara tersebut, beberapa negara lain juga menerapkan sistem hukum Anglo-Saxon campuran, misalnya Pakistan, India dan Nigeria yang menerapkan sebagian besar sistem hukum Anglo-Saxon, namun juga memberlakukan hukum adat dan hukum agama.

Penafsiran Hukum :

1. Penafsiran Gramatikal
Penafsiran dengan melakukan pengartian secara bahasa dan istilah dari perkataan yang terdapat dalam undang undang

2. Penafsiran Ekstensif
Penafsiran yang dilakukan dengan cara membatasai atau mempersempit arti kata-kata yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan.

3. Penafsiran Autentik
Penafsiran yang bersifat subjektif, yaitu penafsiran yang hanya boleh dilakukan oleh pembuat undang-undang atau instansi yang telah ditentukan perundang-undangan tidak boleh oleh siapapun dan pihak manapun.

4. Penafsiran Historis
Penafsiran dengan melalkukan penelitian sejarah daripada undang-undang, untuk mengetahui maksud pembuatan undang-undang tersebut.

Unsur-Unsur Dalam Peradilan Islam

Standard

Untuk berjalannya peradilan dengan normal diperlukan beberapa unsur, para ahli menyebutkan unsur peradilan tersebut sebagai berikut.

1. Hakim atau Qadhi, yaitu orang yang diangkat oleh kepala negara untuk menjadi hakim dalam menyelesaikan gugat-menggugat dalam bidang perdata.

2. Hukum, yaitu putusan hakim yang ditetapkan untuk menyelesaikan suatu perkara. Hukum ini adakalanya dengan jalan ilzam, seperti hakim berkata, "saya menghukum engkau dengan membayar sejumlah uang." Ada yang berpendapat bahwa putusan ilzam ialah menetapkan sesuatu dengan dasar yang meyakinkan seperti berhaknya seorang anggota serikat untuk mengajukan hak syuf'ah, sedang qadha istiqaq ialah menerapkan sesuatu dengan hukum yang diperoleh dari ijtihad, seperti seorang tetangga mengajukan hak syuf'ah.

3. Mahkum Bihi, dalam qadha istiqaq terdapat sesuatu yang diharuskan oleh qadhi supaya tergugat memenuhinya. Sedangkan qadha tarki ialah menolah gugatan. Dapat disimoulkan bahwa mahkum bihi adalah suatu hak.

4. Mahkum 'Alaih, secara harfiah adalag orang yang dijatuhkan hukuman atasnya. Mahkum 'alaih dalam hak-hak syara' adalah orang yang diminta untuk memenuhi suatu tuntutan yang dihadapkan kepadanya, baik sebagai tergugat atau bukan seorang atau banyak.

5. Mahkum Lahu, adalah orang yang mengguugat suatu hak, baik hak yang murni baginya atau terdapat dua hak tetapi haknya lebih kuat.

6. Putusan, perkataan atau perbuatan yang menunjuk kepada hukum (putusan).

Monday, October 24, 2016

Menjadi Muslim Yang Sejati

Standard


Ada sebuah ucapan atau ungkapan yang sering kita dengar, tajri riahi bima la tastahi soufon, terkadang angin bertiup tidak sesuai dengan keinginan nelayan. Tapi bagaimana seorang muslim menghadapi hal itu, ketahuilah bahwa semua takdir Allah Swt pasti, baik buat kita, karena Allah Swt, tidak bertindak, melainkan tindakannya berdasarkan ilmu dan hikmah. Apapun yang menimpa kita, apapun yang terjadi dengan keluarga kita, dan anak-anak kita, dengan usaha kita, katakan, qodrullah wama syafaat.

Seorang muslim mengatakan itu takdir Allah Swt, dan Allah bertindak dengan apa yang ia dikehendaki, dia fa'alu lima yurid, dan dalam semua kondisi, seorang muslim harus berada diantara dua hal. Nikmat yang Allah berikan dia syukuri, dan musibah yang datang kepada dia, dan musibah yang datang kepada dia, dia bersabar, dan itulah kunci kebahagiaan seorang hamba ketika hidup di muka bumi ini.

By: Suparman (Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Semester 3)

Surat Umar bin Khatab : 8 Kerangka Dasar Peradilan Dunia

Standard

Umar bin Khatab adalah seorang khalifah kedua setelah Abu Bakar As-Siddiq. Ia merupakan seorang khalifah yang berhasil menyebarluaskan islam hingga sampai Bizantium pada abad ke 6 M. Umar bin Khartab, dikenal sebagai seseornag yang kuat, dan tegas. Dia dijuluki Amirul Mukminin, yaitu pemimpin bagi orang-orang mukmin. Salah satu karyanya di dalam pemerintahannya ialah surat mengenai kerangka dasar peradilan dunia.

Kerangka dasar pelaksanaan dalam Peradilan Islam dalam menangani perkara pernah dilakukan oleh Umar bin Khatab. Kerangka tersebut termaktub dalam suratnya kepada Abu Musa al-Asy'ari, yang berbunyi:

"Sesungguhnya peradilan itu adalah suatu kewajiban yang ditetapkan oleh Allah dan suatu sunnah Rasul yang wajib diikuti. Maka, pahamilah benar-benar jika ada suatu perkara yang dibentangkan kepadamu dan laksanakanlah jika benar."

"Sesungguhnya tidaklah berguna pembicaraan tentang kebenaran yang tidak ada pengaruhnya (tidak dapat dijalankan). Persamakanlan kedudukan manusia di dalam majelismu, pandanganmu, dan keputusanmu sehingga orang bangsawan tidak dapat menarik kamu kepada kecurangan dan orang yang lemah pun tidak berputus harapan dari keadilan."

"Keterangan berupa bukti atau saksi hendaklah dikemukakan oleh orang yang mendakwa dan sumpah hendaklah dilakukan oleh orang yang mungkin (terdakwa)."

"Perdamaian diizinkan hanya antara orang-orang yang bersengketa dari kalangan muslim, kecuali perdamaian dan menghalalkan barang yang haram atau mengharamkan barang yang halal."

"Barangsiapa mengaku suatu hak dengan bukti-bukti yang belum terkumpul di tangannya maka berikanlah kepada orang itu yang ditentukan. Jika ia dapat mengemukakan bukti-bukti tersebut berikanlah haknya, dan jika ia tidak sanggup  maka selesaikanlah persoalnnya. Cara memberikan waktu yang ditentukan itu adalah sebaik-baik penangguhan dan lebih menjelaskan keadaan yang samar."

"Tidaklah akan menghalangi suatu keputusan yang engkau ambil pada suatu hari kemudian engkau meninjau kembali sedang engkau mendapat petunjuk, tidaklah hal itu menghalangimu kembali kepada kebenaran karena kebenaran itu qodim yang tidak dapat dibatalkan oleh sesuatu, dan kembali kepada kebenaran itu adalah lebih baik daripada terus-menerus di dalam kesesatan."

"Kaum muslim adalah orang-orang yang adil terhadap sesama meraka, kecuali orang yang pernah bersumpah palsu atau orang yang pernah dikenakan hukum jilid (dera) atau orang yang tertuduh dalam kesaksiannya karena kerabat. Hanyalah Allah yang menguasai rahasia hati hamba-hambanya dan melindungi mereka dari hukuman-Nya, kecuali ternyata dengan bukti-bukti yang sah atau sumpah."

"Pahamilah dengan benar persoalan yang diapaparkan kepadamu tentang perkara yang tidak terdapat dalam al-Qur'an atau Sunnah Nabi kemudian pergunakanlah qiyas terhadap perkara-perkara tersebut dan cari pula contoh-contohnya, kemudian berpeganglah menurut pandanganmu kepada hal yang terbaik disisi Allah dan yang terbanyak miripnya kepada yang benar."

Saturday, October 22, 2016

Winanda Fikri Panemiko : Selamat Hari Santri Nasional 2016

Standard

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

 Sabtu, 22 Oktober 2016 / هَذَا الْيَوْمِ فِي التَّارِيْخِ اِنْدُوْنِيْسِي : السبت 21 محرم  1438

Akan sangat merasa sedih jika melewatkan hari ini, karena telah menjadi bagian dari hari ini.

Because, i am "santri" now.

To be a good citizen, you need to be involved in your community. Also, a good citizen respects other people's property.

Finally, to be a good citizen, you need to know what's happening in your community. If you're a good citizen, the community will be a better place to live.

Happy National Santri Day 2016.