Saturday, May 23, 2020

Pesan Ramadhan 1441 H dari Istanbul

Standard


Assalamu'alaikum Wr. Wb

Bagaimana kabarnya teman-teman semua?

Semoga kesehatan, kelancaran terus diberikan oleh Allah Swt. Kesehatan dan kelancaran yang sudah diberikan pada setiap nafas kita, termasuk nafas terakhir kita, bisa kita gunakan untuk terus berkhidmah dijalan Allah Swt. Aamiin..

Teman-teman, tulisan saya kali ini merupakan tulisan pembuka setelah lamanya saya tidak menulis lagi di blog ini. Alhamdulillah bi kulli ni'mat wal ihsan, di tahun 2020 M/1441 H ini masih diberikan kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan penuh kemuliaan, yaitu Ramadhan. 

Ramadhan 1441 H ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena pada tahun ini seluruh dunia sedang bergulat dengan wabah COVID-19 yang muncul akhir tahun 2019 di Wuhan, China. Salah satu hal yang paling dirasa adalah kebiasaan untuk melakukan mudik atau pulang kampung bertemu keluarga dan kerabat di kampung halaman.

Sebagaimana Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2020 (Permenhub 25/2020) Tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriah yang mencantumkan larangan untuk mudik bagi penduduk yang tinggal di wilayah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan zona merah penyebaran COVID-19.

Meskipun demikian, silaturrahmi tetap tidak boleh terputus.. menghubungi mereka dengan media elektronik ataupun surat menyurat masih tetap bisa dilakukan, seandainya lingkungan dan fasislitas kita sangat terbataspun, ada doa yang akan selalu sampai. 

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."

Dalam Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir karya Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, (Mudarris tafsir Universitas Islam Madinah)

1 ). Hasan al-Bashry berkaya : “Kunci kekayaan laut adalah kapal, dan kunci kekayaan bumi adalah jalan, sedangkan kunci kekayaan langit adalah doa”. 

2 ). Kedekatan Allah yang disebutkan dalam al-Qur’an dan sunnah adalah kedekatan khusus kepada orang-orang yang beribadah kepada-Nya, dan kepada orang yang memohon dan berdoa kepada-Nya, dan itu merupakan buah ibadah dengan nama-Nya yang agung : { وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ }. 

3 ). Perhatikanlah ayat ini : { وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ } hikmah dan makna yang indah yang tidak mungkin dihilangkan : - Ayat ini terletak di pertengahan ayat-ayat puasa, ayat ini mengajarkan akan pentingnya doa dan pengaruh yang ada padanya. - Amatilah kemuliaan ini yang Allah pakaikan kepadamu, yaitu ketika Dia menisbatkan hamba-Nya kepada diri-Nya yang Maha suci : { عِبَادِي } maka kebaikan apakah yang akan diraih oleh seorang hamba dari tuannya ? - Di dalam ayat ini terdapat beberapa kalimat yang mengandung makna yang agung, dan yang paling baik adalah kedekatan Allah kepadamu, maka apakah sesuatu yang paling agung yang kamu sangkakan selain dari kedekatan yang agung itu ? maka hendaklah kamu menyelam lebih dalam, niscaya kamu akan menemukan mutiara yang lebih banyak. 

4 ). { وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ } , { فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ } "karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)" [ Hud : 61 ], alangkah dekatnya Allah ! tidak satupun perantara yang membatasi antara kita dengan-Nya, tiada batas waktu yang akan menghalang, dan tidak pula antrian yang menunggu, serta lorong yang memotong. 

5 ). Khalid bin al-Rob'i pernah berkata : aku takjub dengan ummat ini ! Allah memerintahkan mereka untuk berdoa dan Dia pula yang menjanjikan ijabah, dan tiada diantara keduanya syarat. Kemudian beliau ditanya tentang hal ini? beliau berkata, ada perkara yang mengahruskan syarat, seperti firman Allah : { وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ } "Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik" [al-Baqarah : 25] maka dalam hal ini ada syarat, yakni : kabar gembira itu bersyarat keimanan dan amalan shalih, kemudian firman Allah : { فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ } "Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadat kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya)" [Gafir : 14] di ayat ini ada syarat, sedangkang firman Allah : { ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ } "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu" tidak ada syarat. 

6 ). Sebagian salaf mengatakan : Kapan Allah membawa lisanmu untuk berdoa kepada-Nya, ketahuilah bahwasanya Dia berkehendak untuk mengabulkan permintaanmu; hal itu dikarenakan kebenaran janjinya dengan mengabulkan permintaan siapa yang berdoa kepada-Nya, bukankah Allah telah berfirman : { فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ }.

Masih banyak lagi ayat Quran, Sunnah Nabi, dan perkataan Salafus Salihin dan Ulama yang menjelaskan tentang betapa pentingnya doa bagi umat Islam, karena الدعاء سلاح المؤمن "doa adalah senjatanya umat Islam". Dan doa yang terbaik adalah doa yang dilakukan bersama sama dan saling mendoakan. Karena itu penulispun memohon doa kepada pembaca begitupun penulis mendoakan pembaca budiman sekalian.

Terkhusus doa dan salam hangat kepada keluarga dan orang yang tersayang, Semoga semuanya tetap sehat semua dan diberikan umur yang panjang... Aamiin Ya Mujiib

Winanda Fikri Panemiko, SH

Istanbul, Fatih 23 Mei 2020

Referensi: https://tafsirweb.com/693-quran-surat-al-baqarah-ayat-186.html