Alkisah, diceritakan hiduplah seorang ahli tasawuf masyhur bernama Nasreddin Hodja. Nasreddin merupakan orang yang lucu dan cerdik, dia biasa melakukan sohbet-sohbet (ceramah) di banyak tempat.
Pada suatu ketika, Nazreddin Hodja diminta untuk sohbet di suatu masjid.
Pada hari yang telah ditentukan untuk pelaksanaan sohbet tersebut, jamaah sudah sangat ramai ingin mendengar sohbet dari seorang Nazreddin Hodja yang terkemuka. Seisi masjid penuh, riuh oleh suara jamaah yang menanti-nanti kehadiran Nazreddin.
Akhirnya, setelaah beberapa lama menunggu Nazreddin datang. Semua jamaah langsung terdiam, tak sabar ingin mendengar sohbetnya. Kemudian Nazreddin duduk di kursinya untuk memulai sohbet.
"Baik, kita akan memulai sohbetnya sekarang. Apa kalian tau apa yang ingin saya sampaikan?" Kata Nazreddin pada jamaahnya.
"Tidak!" Jawab serentak jamaah dengan semangat.
Kemudian Nazreddin menjawab "Lalu, buat apa kalian datang kesini kalau tidak tau yang ingin aku sampaikan? Kalau begitu kita bubarkan sohbet hari ini!" Nazreddin pun berdiri dari bangkunya dan pergi keluar.
Keesokan harinya Nazreddin datang lagi untuk menyampaikan sohbetnya yang kemarin tertunda.
Nazreddin kembali duduk di kursinya dan memulai sohbetnya, "Baik, kita akan memulai sohbetnya sekarang. Apa kalian sudah tau apa yang ingin saya sampaikan?"
Karena kemaren dijawab tidak Nazreddin pergi. Maka jama'ah pun serentak menjawab hal yang sebaliknya agar bisa mendengar sohbet Nazreddin, "Sudah!"
Kemudian Nazreddin menjawab, "Lalu, buat apa kalian datang kesini kalau sudah tau yang ingin saya sampaikan? Kalau begitu kita bubarkan sohbet hari ini!" Nazreddin pun berdiri dari bangkunya dan pergi keluar.
Keesokan harinya Nazreddin kembali datang untuk menyapaikan sohbetnya yang lagi-lagi tertunda.
Jama'ah sudah tidak sabar ingin mendengar sohbet Nazreddin, apa sebenarnya yang ingin dia sampaikan.
Nazreddin kembali duduk di kursinya dan memulai sohbetnya, "Baik, kita akan memulai sohbetnya sekarang. Bagaimana? Apa kalian sudah tau apa yang ingin saya sampaikan?"
Jama'ah bingung harus menjawab apa lagi, kalau menjawab tidak, Nazreddin akan pergi, begitu juga kalau menjawab sudah. Hingga suara jama'ah terpecah yang sebalah kanan menjawab "Sudah!" yang sebalah kiri menjawab "Belum".
Kemudian Nazreddin menjawab, "Bagus, kalian yang di sebelah kanan beritahu yang di sebelah kalian. Kalian yang sebalah kiri tanya pada yang sebelah kanan" Nazreddin pun berdiri dari bangkunya dan pergi keluar sambil berkata "Sohbet selesai."