Sunday, January 24, 2016

Kisah Tentang Laron

Standard
Dongeng Laron
Laron yang dikenal sebagai semut putih atau white ants ini, akan keluar secara bergerombol dari dalam tanah pada saat udara terasa lembab. Sebelum menjadi laron, mereka adalah rayap yang bersarang dan memakan kayu beserta perabot rumah tangga yang terbuat dari kayu. Habitat sesungguhnya dari binatang ini adalah pohon-pohon dan paling banyak di dalam tanah. 

Dalam koloni, rayap memang tidak memiliki sayap. Namun demikian, beberapa rayap dapat mencapai bentuk bersayap yang akan keluar dari sarangnya secara berbondong-bondong pada awal musim penghujan (sehingga seringkali menjadi pertanda perubahan ke musim penghujan) di petang ataupun pagi hari dan beterbangan mendekati cahaya. Di pagi hari, mereka tidak terlalu menganggu manusia karena hanya terbang berputar putar saja. Tapi di malam hari, mereka akan terbang menuju ke cahaya lampu di dalam rumah kita.

Selama musim hujan, keadaan tanah menjadi basah. Udara disekitarnya pun menjadi lembab. Pada saat itulah, mereka akan keluar dan mencari cahaya, dari cahaya lampu-lampu yang bersinar. Salah satu penyebabnya adalah menghindari udara lembab untuk menghangatkan tubuhnya. Selain itu, laron mencari cahaya terang untuk melakukan proses perkembangbiakan. Pada saat itu, laron sedang gencar-gencarnya mencari pasangan dan menikah di tempat yang terang pula. 

Dalam dunia rayap, ada yang namanya kasta. Ada kasta reproduktif, kasta prajurit, dan kasta pekerja. Hampir sama seperti semut, dalam koloni rayap juga ada raja dan ratu rayap. 

Ketika musim hujan tiba, raja dan ratu rayap di dalam tanah berpesan kepada para laron yang akan dilepas keluar. Mereka akan diterbangkan menuju bulan, bulan yang dimaksud adalah lampu yang terang. Di bulan, akan ada pesta pencarian jodoh. Para laron single ini akan berjuang dari mulai keluar dari sarang di dalam tanah hingga mendapatkan pasangannya. 

Ada banyak rintangan yang mereka hadapi, ketika baru keluar dari lubang tanah, mereka akan berdesak-desakan dan hal ini dapat menyebabkan sayap mereka patah. Jika sayap mereka patah, mereka tidak dapat terbang menuju “bulan”. Selain itu, masih ada kemungkinan mereka akan dimangsa hewan predator seperti cicak, kadal, dan katak. Bahkan, manusia juga ada lho yang makan laron. Laron dapat dibuat menjadi peyek lalu dimakan. Nah, jika mereka berhasil menemukan pasangannya, maka sayap mereka akan lepas karena sudah tidak dibutuhkan lagi kemudian mereka akan menuju lubang tanah untuk berbulan madu. 

Pasangan laron ini akan membentuk koloni baru dan mereka menjadi raja dan ratu laron dalam koloni tersebut. Sedangkan yang gagal menemukan pasangannya di kerumunan cahaya lampu itu, akan segera mati ketika fajar menyingsing. laron memang memiliki umur yang sangat pendek. Laron hanya berumur kurang lebih satu hari untuk mendapatkan pasangan kemudian melanjutkan fase hidupnya.
Lokasi: South East Asia

0 Comment:

Post a Comment

Kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan