Tuesday, January 26, 2016

Selamat Ulang Tahun Ke-25

Standard
MAN NEGARA
Derap langkah menuju cita
Beriring santun teguh dalam satu jiwa
Madrasah Aliyah Negeri Negara
Generasi berakhlak mulia
Iman, Ilmu, dan agama
 
Terpadu dalam satu cita
Mengukir prestasi dengan semangat yang tinggi
Tunjukkan jiwa yang qur'ani
 
Tebarkan, kibarkan panji pendidikan
Mengabdi untuk memajukan bangsa
Majulah Man Negara, bangkitlah Man Negara
Jayalah jayalah selamanya

Selalu terngiang dengungan Mars MAN Negara dimanapun ia berada. 

Tak terasa sudah seperempat abad lamanya MAN Negara tercinta berkiprah dalam bidang pendidikan untuk membentuk insan-insan yang cerdas dan islami, tak sedikit pula torehan yang telah diukir oleh MAN Negara. Baik itu di tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional, dan Internasional.

Senang rasanya sempat menikmati masa-masa itu. Tiga tahun lamanya menimba ilmu disana memberikan banyak kenangan yang masih terbawa hingga saat ini. Tiga tahun yang diberikan telah menggenapkan masa studi dua belas tahun dan "InsyaAllah" akan terus berlanjut hingga akhir hayat.

Tahun pertama dilalui dengan harapan tinggi dalam menuntut ilmu, dan dikabulkan dengan ditempatkannya kami pada kelas nomor satu waktu itu, "Alhamdulillah" sepuluh satu (X1). Disini pertama kali kami memulai proses belajar mengajar. Canggung, berkenalan satu sama lain. Maklum, abg yang baru saja lulus sekolah menengah pertama. Memulai perkenalan tidaklah mudah, apalagi pada lawan jenis, malu. Maka, lebih baik teman laki-laki saja, agar mudah akrab. Seandainya, ada teman perempuan yang mau berkenalan, sedikit terlihat angkuh/sombong cukuplah, agar tidak nervous. Wajar, jika akhirnya banyak yang berburuk sangka awalnya. Apa boleh buat, salah langkah. Gagal dalam hal perkenalan formal, sedikit unjuk kebolehan agar lebih dikenal. Catur dan Matematika solusinya. 

Tahun kedua sedikit mengejutkan, selayaknynya seorang siswa, menjadi yang terbaik adalah hal yang paling diimpikan. Perollingan kelas tak sesuai harapan, sebelas ipa tiga (XI IPA3). Meskipun tak ada yang bilang ini bukan kelas unggulan, tapi mau dikata apa persepsi selalu memberi dampak yang besar bagi rasio. Kita terima saja. Belum sempat untuk mengenal teman-teman baru ini, sontak kabar baru terdengar."Perpidahan siswa karena ketidakseimbangan struktur kelas". Mencoba menyimak percakapan antar wali kelas itu, terbisik sebuah nama, itu kami. Bukan main senangnya waktu itu, diberi kesempatan untuk pindah menuju kelas IPA 1 yang semua anggapan orang, inilah kelas unggulan. Banyak teman-teman yang ditinggal merajuk ingin juga. Di IPA 1 inilah pertama kali proses pembelajaran pada tahun kedua dimulai. Sekaligus, memulai pertemanan dengan teman-teman baru. Rasa canggung mulai sedikit ditekan, dan mencoba steril dengan siapa saja, dan masih mencoba lebih dikenal dengan lomba-lomba. Catur, Matematika, Karya Ilmiah, Teater, Komputer dan lainnya.

Tahun Ketiga tidak jauh berbeda dengan tahun kedua, dengan struktur kelas yang sama, hanya pergantian wali kelas sahaja. Tahun ini banyak kripik kritik pedas yang kami terima, julukan kelas unggulan luntur dibasuh pemutih. Hilang tak berbekas. Bukan main semua kritikannya, seperti dihujam ratusan ribuan belati yang menikam dada tembus ke jantung hati yang terdalam. Sedih kadang melihat teman-teman yang sudah berusaha keras untuk menuruti permintaan. Karena itu kami sedikit berupaya untuk membantu dengan metode belajar bersama, paling tidak ini membantu. Disinilah hal paling berharga didapat. Ternyata, ada metode perkenalan yang lebih baik daripada ingin lebih dikenal seperti sebelum-sebelumnya. Yaitu, "saling membantu". Metode inilah yang masih dipegang sampai saat ini. Dibalik semua kritikan itu, ternyata ada nilai sebagai pembandingnya. Nilai adalah pembanding factual, yang sah. Tapi, bukan semata-mata karena sebuah atau dua buah angka kita harus berbuat curang.

"Proses belajar bukanlah hanya terdapat pada sebuah nilai, tapi bagaimana bisa memahami pelajaran itu setelah engkau belajar"

Sebagai penutup,
Semua torehan yang telah diukirkan selama ini pantas dibanggakan oleh semua keluarga MAN Negara, dan semua kebanggaan ini pantas dirayakan oleh seluruh keluarga MAN Negara.

Majulah MAN Negara, Jayalah MAN Negara. Jayalah, Jayalah Selamanya

Untuk MAN NEGARA yang:
#Bersih
#Jujur
#Cerdas
#Islami

Lokasi: Bali

0 Comment:

Post a Comment

Kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan